TEMPO Interaktif, Jakarta - Mantan Pilot Muammar Qadhafi, Ganahadi Ranuatmadja, mengaku menerima tawaran untuk kembali menjadi pilot kepresidenan Libya. Tawaran itu disampaikan pihak Dewan Transisi Kemerdekaan Libya sehari setelah Qadhafi tewas di kota kelahirannya, Sirte, pada Kamis, 20 Oktober 2011. "Iya, saya ditawarin, tapi lihat situasi," ujarnya kepada Tempo, Jumat, 21 Oktober 2011.
Ganahadi pernah menjabat sebagai pilot khusus Muammar Qadhafi selama tujuh tahun, yaitu pada 2002-2008. Lalu, ia sempat berhenti hingga akhirnya kembali pada April 2011 ke Libya. "Tapi saya hanya tiga hari dua malam di sana," kata lulusan Garuda Indonesia-Sotramat Flying School Belgia 1974.
Kembalinya ke Libya kala itu sebagai tanda memenuhi janjinya ke Qadhafi. Tapi, ia melanjutkan, situasi Libya sepertinya tidak aman untuk berlama-lama hingga akhirnya Ganahadi pun memutuskan kembali lagi ke Indonesia.
Qadhafi mengaku tak masalah ketika Ganahadi meminta pulang. "Saya senang kamu kembali (ke Libya)," ujar Qadhafi saat itu. Pria 69 tahun itu pun yakin akan menang menangani pemberontakan di Libya. "Saya akan mati di tanah air," ujar Ganahadi menirukan ucapan Singa Afrika itu.
Setelah itu, Ganahadi lebih aktif berhubungan dengan staf Qadhafi maupun anggota Dewan Transisi Nasional yang dikenalnya. "Bahkan kabar kematian Qadhafi saya dapat juga dari stafnya," ujar dia.
Lalu, ternyata usai kematian Qadhafi, datang tawaran untuk menjadi pilot. Tapi Ganahadi harus berpikir panjang sebelum mengiyakan. "Saya kan cari nafkah, ya lihat situasi dulu," kata dia.
DIANING SARI