TEMPO Interaktif, Riyadh - Shaima Ghassaniya kini bernapas lega setelah Raja Arab Saudi Abdullah turun tangan mengintervensi putusan Pengadilan Jeddah yang menjatuhkan hukuman cambuk 10 kali kepadanya. Hukuman itu dijatuhkan karena dia kepergok mengendarai mobil di jalan raya.
Hal itu amat menyakitkan karena vonis itu dijatuhkan Pengadilan Jeddah hanya sehari setelah Raja Abdullah mengumumkan sikapnya untuk memulihkan hak-hak perempuan di Arab Saudi. Para perempuan di Arab selama ini dilarang keluar rumah sendirian, mengemudi, bahkan memakai hak-hak politiknya. Tidak ada hukum spesifik yang menyebut larangan bagi para perempuan di Arab Saudi. Namun fatwa dari ulama di Arab Saudi sejak turun-temurun itu amat berpengaruh di negara tersebut.
Keputusan Raja Abdullah yang memberi angin surga kepada perempuan di Arab Saudi ini diumumkan Ahad, 25 September 2011, setelah bertemu dengan para ulama dan anggota dewan syura yang biasanya memberi pertimbangan kepada Raja.
Meski begitu, keputusan Raja Abdullah bin Abdulaziz al-Saud ini tidak sepenuhnya membuahkan rasa puas perempuan di Negeri Kaya Minyak tersebut. Sebab mereka harus menunggu empat tahun agar mendapatkan hak mereka untuk memilih.
Selain Shaima, ada beberapa perempuan lain yang terancam dengan hukuman yang sama. Tapi perempuan-perempuan yang tengah menjalani pengadilan ini memiliki alasan untuk mengendarai mobil.
Najalaa Harriri, misalnya, ia terpaksa kena cambuk karena kudu menyetir mobil untuk mengantar anaknya yang sakit ke klinik. Kasus Harriri ini amat unik dan baru pertama kalinya terjadi Arab Saudi.
Seorang perempuan lainnya di Riyadh juga sempat ditahan 3 jam 30 menit gara-gara kepergok menyetir. Perempuan ini dibebaskan setelah meneken surat perjanjian tidak akan mengemudi lagi.
Keputusan Raja Abdullah membebaskan Shaima itu disampaikan seorang pejabat Kerajaan yang menolak disebutkan identitasnya. Putri Amirah al- Tawil, istri dari konglomerat Saudi Pangeran Al Walid bin Talal. dalam akun Twitter-nya menulis, "Alhamdulillah, hukuman cambuk terhadap Shaima dibatalkan. Terima kasih kepada Raja kita tersayang. Saya yakin semua peremuan Saudi akan bergembira."
AP | FOX NEWS | FAISAL ASSEGAF