TEMPO Interaktif, Uni Afrika mempertimbangkan mengakui Dewan Transisi Nasional (NTC) secara de facto sebagai pemerintahan sementara Libya.
Pengakuan serupa juga datang dari Presiden Amerika Serikat Barack Obama usai bertemu dengan pimpinnan NTC Mustafa Abdul Jalil. Dalam pertemuan tersebut, Obama menyatakan akan segera membuka kembali kedutaan besarnya di Tripoli.
Sementara itu, dari tempat persembunyiannya, pemimpin Libya terguling Kolonel Muammar Qadhafi terus mengobarkan permusuhannya dengan NATO. "Perang melawan NATO tidak akan pernah berakhir."
Uni Afrika adalah sebuah lembaga persatuan negara-negara Afrika yang secara rutin mengritik cara-cara penyelesaian di Libya. Namun demikian, lembaga ini siap memberikan bantuan untuk membangun kembali negara itu dalam sebuah pemerintahan yang terbuka.
"Uni Afrika siap mendukung rakyat Libya sebagaimana keinginan mereka untuk membangun kembali negara menuju ke persatuan, demokrasi, perdamaian, dan kemakmuran," kata Presiden Guinea, Teodoro Obiang Nguema.
Baca Juga:
Pernyataan itu disampaikan usai mengadakan rapat konsultasi dengan anggota Uni Afrika di New York sekalius menjadi pimpinan delegasi dalam Sidang Umum PBB, Jumat lusa.
Usai bertemu dengan Obama di New York, pemimpin sementara Mustafa Abdul Jalil mengucapkan banyak terima kasih kepada PBB dan komunitas internasional yang terlibat dalam penyelesaian di Libya.
"Qadhafi masih di Libya dan masih memiliki beberapa sumber yang menjadi sebuah ancaman tidak hanya terhadap rakyat Libya, melainkan juga komunitas internasional."
BBC | CA