TEMPO Interaktif, Gaza - Para pejabat Faksi Fatah membantah mereka telah setuju dengan gerakan Islam Hamas tidak menggelar reli demonstrasi mendukung upaya pengajuan negara Palestina di Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Abdallah Abu Samhadana, seorang pejabat senior Fatah di Gaza, kepada Xinhua, Selasa, 20 September 2011, menyebutkan para pemimpin Fatah bertemu dengan para pemimpin Hamas pada Senin dan mendesak mereka untuk memungkinkan warga berdemonstrasi di Jalur Gaza saat hari pemungutan suara, Jumat, 23 September 2011.
Semalam Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas sudah tiba di New York, Amerika Serikat, untuk sesi pertemuan tingkat tinggi tahunan di Majelis Umum PBB dan memasukkan permintaan ke Dewan Keamanan untuk kenggotaan penuh sebuah negara Palestina berdasarkan teritori tahun 1967.
Hamas yang berkuasa di Jalur Gaza secara resmi mengumumkan bahwa mereka menentang upaya pengajuan dan menuding Abbas membuat konsesi-konsesi atas hak-hak rakyat Palestina, terutama hak untuk kembali.
Dalam sebuah leaflet resmi yang dikirimkan ke wartawan, Senin pagi kemarin, Hamas menyatakan telah mencapai sebuah kompromi dengan Fatah atas kampanye untuk dukungan ke PBB. Disebutkan tak ada demonstrasi yang bakal digelar baik mendukung atau menentang upaya pengajuan pengakuan tersebut.
Di New York, Senin waktu setempat, pemerintahan Obama tetap yakin masih ada waktu untuk mencegah majunya aplikasi pengajuan Palestina merdeka, mengabaikan janji Abbas dalam jam-jam terakhir dengan tawaran sejumlah kompromi.
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Hillary Clinton mengatakan Amerika Serikat terlibat dalam “diplomasi sangat intensif” dengan Israel, Palestina, dan pemerintahan lain yang berkumpul untuk Sidang Umum PBB pekan ini. Sebuah pernyataan dari Amerika Serikat dan para negosiator perdamaian Timur Tengah atas suatu kemungkinan jalan ke depan tampaknya dimulai untuk kian mengerucut.
XINHUA | AP | DWI ARJANTO