TEMPO Interaktif, Kopenhagen - Bank sperma terbesar di dunia telah mulai menolak donor berambut merah karena permintaan terlalu sedikit untuk sperma mereka.
Ole Schou, direktur Cryos, mengatakan telah terjadi peningkatan donasi dalam beberapa tahun terakhir, yang memungkinkan fasilitas itu memilih lebih jauh donornya.
"Saya tidak berpikir Anda memilih sperma donor berambut merah, kecuali partner Anda (yang steril) memiliki rambut merah, atau karena si wanita memiliki preferensi pada sperma itu. Dan itu mungkin tidak begitu banyak, terutama dalam kasus yang terakhir," ujar Schou pada koran Denmark Ekstrabladet.
Schou mengatakan permintaan sperma dari donor berambut merah biasanya dari Irlandia, di mana sperma dijual sangat murah.
Cryos sekarang telah mencapai kapasitas puncak mereka, yaitu 70 liter air mani, dan Schou memiliki daftar tunggu 600 donor.
Dia mengatakan sperma dari donor berambut cokelat dan mata cokelat paling banyak diminta, karena basis nasabah besar mereka ada di Spanyol, Italia dan Yunani.
Sementara sperma India sulit untuk ditemukan karena India tidak memungkinkan sperma atau telur diekspor.
Cryos membayar donor hingga US$ 500 (Rp 4,4 juta), dan mengirimkan air mani ke lebih dari 65 negara di seluruh dunia.
TELEGRAPH | EZ