TEMPO Interaktif, Seoul - Korea Selatan akan menempatkan banyak tentara perempuan di garis depan pertempuran. Langkah ini diambil sebagai salah satu upaya memperluas kesempatan prajurit wanita dalam pasukan militer. Kepala Biro Perencanaan Personel Kementerian Pertahanan Korea Selatan, Boo Jae-Won, kemarin mengatakan akan membuka 12 cabang tempur untuk menampung prajurit wanita.
“Kami akan membuka artileri dan cabang kendaraan lapis baja untuk perempuan,” kata Boo seperti dikutip kantor berita Yonhap. Cabang lainnya adalah pertahanan udara dan kontrol tembak angkatan laut. Rencana ini akan dimulai antara 2012 dan 2014.
Menurut Kementerian Pertahanan, jumlah perempuan di militer saat ini mencapai 6.957 orang. Mereka tersebar di empat bidang, yakni angkatan darat, laut, udara dan korps marinir. Namun, jumlah ini dianggap masih kurang. Karena itu, pada 2020 Korea Selatan berencana memperbanyak prajurit perempuannya menjadi 11.500 orang.
Berbeda dengan laki-laki yang dikenai wajib militer selama dua tahun, perempuan di Korea Selatan dibebaskan dari program wajib militer. Tapi mereka dapat terlibat dengan menjadi relawan, baik sebagai petugas komisi maupun nonkomisi.
Adapun misi utama 650 ribu personel militer Korea Selatan adalah mencegah serangan militer Korea Utara yang berkekuatan 1,2 juta personel. Tugas lainnya adalah menjadi petugas misi penjaga perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa.
ASIAONE | SUNARIAH