TEMPO Interaktif, Tripoli - Sama seperti pejabat Dewan Transisi Nasional (NTC) lainnya, Menteri Hukum Muhammad al-Alagi juga tak kalah sibuk. Boleh jadi, begitu sibuknya, ia melupakan janji wawancara dengan Tempo pada Kamis pekan lalu. Ditunggu di lobi Hotel Corinthia seperti yang dijanjikan, ia tak muncul.
Tempo akhirnya mewawancarai al-Alagi pada esok paginya setelah Reuters TV dan Jordan TV. Sambil menikmati secangkir kopi Arab, pria ini menjawab pertanyaan Faisal Assegaf dari Tempo tentang rencana peradilan Qadhafi. Namun, Alagi membatasi wawancara hanya 10 menit. Berikut petikannya:
Apakah Anda akan memberi amnesti bagi Muammar Qadhafi, anak-anak, dan pengikutnya jika mereka mau menyerah?
Kami tak mungkin memberikan pengampunan bagi orang-orang yang telah melakukan kejahatan. Jadi, kami akan mengadili mereka secara adil. Proses peradilan terhadap mereka akan berlangsung terbuka dan bisa disaksikan oleh seluruh rakyat Libya. Jika pengadilan memutuskan mereka tidak bersalah, berarti mereka tak bersalah dan bebas dari tuntutan hukum. Tapi untuk Muammar Qadhafi, saya ragu ia tidak bersalah.
Sampai saat ini, apakah ada tanda-tanda Qadhafi dan anak-anaknya ingin menyerah?
Tidak, sampai saat ini tak ada tanda-tanda seperti itu. Saya juga tak percaya ia bakal menyerahkan diri. Saya tegaskan pula, tak ada perundingan atau kesepakatan apa pun agar ia mau menyerah.
Jika akhirnya mereka mendapat suaka di negara lain, apakah Libya bakal mengupayakan deportasi?
Ia sekarang penjahat internasional dan menjadi buronan masyarakat internasional. Interpol sudah mengeluarkan surat perintah penangkapan.
Anda lebih setuju Qadhafi diadili oleh ICC (Pengadilan Kriminal Internasional) atau Pemerintah Libya?
Saya percaya ia akan diadili di Libya karena karena kami sekarang sudah memiliki sistem hukum. Meski, masyarakat internasional menuntut ia diadili di ICC, kami akan meminta ia diadili di Libya.
Selama konflik berlangsung, seluruh tahanan kabur. Bagaimana Anda menangani masalah ini?
Penjahat yang telah melakukan kejahatan terhadap warga Libya akan ditangkap kembali. Sedangkan tahanan politik akan dibebaskan karena mereka ditahan selama kepemimpinan Qadhafi.
Anda yakin bisa mengembalikan sejumlah aset Libya di luar negeri?
Tentu saja, sudah ada kesepakatan internasional untuk masalah ini. Masyarakat internasional sepakat Qadhafi telah mencuri kekayaan negara dan itu harus dikembalikan kepada Pemerintah Libya. Ini hanya masalah kerja sama.
Faisal Assegaf (Tripoli)