TEMPO Interaktif, Sekelompok orang yang terdiri dari 22 jemaah Syiah ditemukan tewas ditembak saat melakukan perjalanan dengan bus di Provinsi Anbar Barat, Irak.
Para korban saat itu, papar petugas keamanan Irak, sedang berkunjung ke tempat suci kaum Syiah di Suriah dengan bus. Nyawa mereka diduga dihabisi saat berada di pos penjagaan di kawasan padang pasir terpencil.
Petugas itu menambahkan, saat melakukan pemeriksaan, sejumlah pria memerintahkan kaum wanita meninggalkan bus dan mereka selanjutnya diminta pergi dengan bus tersebut. Sementara penumpang pria diminta tetap tinggal di tempat untuk dihabisi.
"Ada bus ukuran besar dan sedang berisi 30 orang, terdiri 22 penumpang pria dan 8 wanita," kata Mayor Jenderal Hadi Razij, Kepala Kepolisian Provinsi kepada Reuters. "Mereka mengambil kaum pria, sedangkan perempuan diminta pergi," tambahnya.
Insiden berdarah ini, jelas seorang sumber keamanan kepada Reuters, berlangsung di sebelah selatan Kota Rutbah. Tak lama setelah kejadian, kantor berita The Associated Press melaporkan, patroli angkatan bersenjata Irak menemukan sekelompok perempuan berada di tepi jalan raya. Seluruh korban, lapor AP, berasal dari Kota Karbala.
Laporan lain menyebutkan, penembakan itu bermula dari ulah sekelompok geng bersenjata pada Ahad malam. Mereka menghentikan bus persis di pos keamanan dan memerintahkan kaum wanita turun dari kendaraan. "Tak lama kemudian, geng bersenjata itu menembaki penumpang lelaki di dalam bus," kata petugas keamanan mengutip keterangan saksi hidup.
Salah seorang saksi perempuan mengatakan kepada petugas keamanan, sebanyak 4 pria bersenjata mengenakan seragam militer dan menghentikan bus yang mereka tumpangi di pos penjagaan. "Selanjutnya mereka membawa bus tersebut ke beberapa kilometer dari jalan bebas hambatan antara Bagdad dan perbatasan Yordania.
"Beberapa pria bersenjata itu menghentikan laju bus dari Suriah, Senin, sekitar pukul 9.30 malam waktu setempat. Mereka menembaki 22 penumpang bus dengan senjata otomatis di kawasan padang pasir Noukhair," kata Jenderal Polisi Haider Rzayj.
Pada 2006 lalu, serangan bersenjata juga berlangsung terhadap jemaah Syiah di Masjid Menara Emas al-Askari di Samara, yang sekaligus menjadi tempat sakral bagi kaum Syiah. Akibat perang sektarian tersebut, seluruh masjid hancur berantakan.
BBC | AL JAZEERA | CA