TEMPO Interaktif, Sekitar 1.000 narapidana yang mendekam di sebuah penjara di Republik Demokratik Kongo melarikan diri. Mereka kabur setelah lembaga pemasyarakatan tersebut diserang oleh sejumlah pria bersenjata.
Para penyerang, menurut petugas keamanan setempat, ingin membebaskan seorang pemimpin milisi dari Provinsi Katanga. Para pengamat di Kongo mengatakan fenomena penyerbuan penjara kerap dilakukan oleh kelompok milisi yang bertempur di antara kelompok milisi di sana.
Baca Juga:
"Tahun lalu, sedikitnya 200 tahanan berhasil meloloskan diri dari penjara setelah bui mereka diserang," kata Menteri Penerangan Provinsi Katanga Dkianga Kazali.
Pria penyerbu, jelas Kazali, mengenakan topeng dan membawa senjata. "Selanjutnya, mereka menembaki polisi dan petugas keamanan penjara, menyebabkan dua orang tewas," ujarnya seperti dikutip kantor berita AFP.
Juru bicara PBB di Kongo, Madnodje Mounoubai, mengatakan kepada BBC, dalam aksi penyerbuan tersebut, seorang bekas Komandan Gerakan Milisi Mai Mai, Gedeon Kyungu Mutanga, berhasil meloloskan diri.
Mutanga dijatuhi hukuman mati pada 2009 atas perannya dalam konflik berkepanjangan di Kongo. Hingga kini, kata Kazali, petugas kepolisian berhasil membekuk kembali 152 dari 967 narapidana yang kabur. Meski demikian, tambah Mounoubai, aparat keamanan terus memburu Mutanga. "Kami akan terus memburu Gedeon," jelasnya.
BBC | CA