TEMPO Interaktif, TRIPOLI - Pemberontak Libya, Kamis, 25 Agustus 2011, berhasil menemukan sebuah bunker di bawah kompleks kediaman pemimpin Libya Muammar Qadhafi di Bab al-Aziziyah, jantung ibu kota Tripoli.
Mereka menyusuri terowongan bawah tanah yang gelap dan dilengkapi penyejuk udara itu. Di terowongan yang tingginya sekitar dua meter itu, pemberontak yang bersenjatakan AK-47 menemukan cadangan makanan, ranjang, dan topeng gas. Mereka meyakini Qadhafi, 69 tahun, belum lama meninggalkan terowongan itu.
Pemberontak juga mendapatkan stok bahan bakar, obat-obatan, dan makanan yang cukup untuk 4 juta penduduk selama setahun. Tepat di bawah Hotel Rixos dan di sebuah hutan di selatan Tripoli, mereka memperoleh cadangan amunisi dalam jumlah sangat besar.
Muncul pula laporan yang menyebutkan pemberontak dan pasukan khusus dari Inggris serta Prancis hanya meleset kurang dari 48 jam atas buruannya saat menyerbu sebuah rumah di Tripoli pada Rabu, 24 Agustus 2011, pukul 10 waktu setempat. Mereka percaya Qadhafi sempat menginap di rumah itu setidaknya satu malam.
Qadhafi kembali menyerukan perlawanan dan kali ini muncul melalui siaran televisi. “Jangan tinggalkan Tripoli bagi para tikus. Lawan, lawan, dan bunuh mereka. Tripoli untuk kalian dan bukan buat orang-orang yang mengandalkan NATO.”
Seorang pengusaha Libya menawarkan hadiah Rp 13,9 miliar bagi penangkap Qadhafi, hidup atau mati.
DAILY MAIL/FAISAL ASSEGAF