Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Di Tripoli, Pasukan Qadhafi Jebak Pemberontak

image-gnews
Pejuang pemberontak Libya menginjak foto Muammar Gaddafi di sebuah pos pemeriksaan di distrik Qarqarsh Tripoli, Senin (22/8). Tekanan terhadap Muammar Qadhafi, setelah dibombardir oleh pasukan NATO, kian kuat. Kini, para pemberontak mulai menguasai sebagian besar Tripoli. Reuters/Bob Strong
Pejuang pemberontak Libya menginjak foto Muammar Gaddafi di sebuah pos pemeriksaan di distrik Qarqarsh Tripoli, Senin (22/8). Tekanan terhadap Muammar Qadhafi, setelah dibombardir oleh pasukan NATO, kian kuat. Kini, para pemberontak mulai menguasai sebagian besar Tripoli. Reuters/Bob Strong
Iklan

TEMPO Interaktif, TRIPOLI  -Pasukan yang setia kepada pemimpin Libya, Kolonel Muammar Qadhafi, kemarin memukul balik pasukan pemberontak Dewan Transisi Nasional Libya (NTC) yang berhasil merangsek ke Tripoli sehari sebelumnya. Pukulan balik ini ditandai oleh kemunculan Saif al-Islam, putra Qadhafi, yang disebut-sebut telah ditangkap pemberontak di Hotel Rixos, Tripoli.

"Pergi ke neraka!" kata Saif, 38 tahun. Ia menjamin pasukan ayahnya masih menguasai 80 persen ibu kota. "Kami menjamin rakyat bahwa semua baik-baik saja."

Saif, yang diincar Mahkamah Kejahatan Perang Internasional, mengatakan kepada BBC dan CNN bahwa mereka telah menjebak pemberontak. "Kami telah menjebak dan memukul dari belakang," ujar Saif, yang baru ditunjuk menggantikan ayahnya.

Kebenaran ini sulit dikonfirmasi, tapi ledakan dan rentetan suara tembakan menyalak di seluruh penjuru kota. Keberadaan Qadhafi pun tak bisa ditebak. "Kami tak tahu dia di dalam atau di luar Libya," kata pemimpin NTC, Mustafa Abdul Jalil.

Cuma seorang diplomat Rusia mengaku sempat menelepon pemimpin berumur 69 tahun itu. "Katanya dia akan bertahan di Tripoli dan akan melawan hingga titik darah penghabisan," ujar diplomat Rusia tersebut kepada Reuters. Seorang diplomat lainnya, seperti dilansir AFP, mengatakan kemungkinan Qadhafi berada di Bab al-Aziziyah.

Namun Presiden Amerika Serikat Barack Obama mengatakan rezim Qadhafi akan segera berakhir. "Sebaiknya Muammar Qadhafi segera menyerahkan kekuasaan," ujar Obama dari tempat peristirahatan di Massachusetts. Presiden Obama mengatakan pertempuran sengit masih terjadi di negara itu setelah pasukan pemberontak masuk Tripoli.

Uni Eropa, Inggris, Prancis, dan Italia sepakat bahwa era Qadhafi, yang berkuasa selama 42 tahun, sudah tamat. Prancis mengatakan akan menerima pemimpin NTC di Paris dalam waktu dekat. Perdana Menteri Inggris David Cameron mengatakan pemberontak mengalami kemajuan dengan berhasil menerabas Tripoli.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ia hakulyakin demokrasi akan segera lahir di kawasan tersebut. "Inggris dalam waktu dekat akan mencairkan aset-aset Libya di luar negeri untuk digunakan oleh rakyat Libya," tutur Cameron.

Hanya Rusia mewanti-wanti agar masyarakat internasional tak mencampuri urusan dalam negeri Libya. "Kami berharap pengalihan kekuasaan bisa segera mengakhiri pertumpahan darah," tutur Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov. "Supaya penderitaan rakyat Libya bisa segera diakhiri."

Sejumlah media massa melaporkan masyarakat di distrik bagian timur Tripoli terbangun oleh suara imam di masjid setempat yang menyanyikan lagu kebangsaan sebelum Qadhafi berkuasa. Di Lapangan Hijau, para pendukung pemberontak mulai menurunkan bendera pemerintahan Qadhafi dan menginjak-injak foto sang Kolonel.

Abdul Jalil berharap Qadhafi bisa ditangkap hidup-hidup agar mendapat pengadilan yang jujur. Kepada jaringan televisi Al-Jazeera, ia menegaskan, pemberontak hendaknya tidak melakukan aksi balas dendam dan main hakim sendiri. "Jika ini terjadi, saya akan mengundurkan diri," katanya.

l AP | AL-JAZEERA | TELEGRAPH | REUTERS | ANDREE PRIYANTO

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Markas Perusahaan Minyak Nasional Libya Diserang, 4 Orang Tewas

10 September 2018

Ladang minyakperusahaan minyak Italia Eni di Mellitah, Libya. AP/Eni Press office
Markas Perusahaan Minyak Nasional Libya Diserang, 4 Orang Tewas

Sejumlah pria bersenjata menyerang kantor pusat perusaahan minyak nasional Libya, NOC, di Tripoli, Senin 10 September 2018.


Trump Pastikan Model Libya Tak Dilakukan di Korea Utara

18 Mei 2018

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un melambai tangan dari mobilnya saat ia kembali ke Korea Utara usai mengadakan pertemuan dengan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in di desa perbatasan Panmunjom di Zona Demiliterisasi, Korea Selatan, 27 April 2018. (Korea Summit Press Pool via AP)
Trump Pastikan Model Libya Tak Dilakukan di Korea Utara

Trump mengatakan penyelesaian denuklirisasi Korea Utara tidak akan menggunakan model Libya, seperti disuarakan penasehat Keamanan AS, John Bolton.


Sempat Divonis Mati, Putra Khadafi Malah Dibebaskan  

11 Juni 2017

Saif al-Islam (kiri) dan ayahnya, Muammar Gaddafi. REUTERS/Chris Helgren (kiri) and Jamal Saidi
Sempat Divonis Mati, Putra Khadafi Malah Dibebaskan  

Saif al-Islam, putra kedua Muamar Khadafidiktator Libya yang telah dijungkalkan, dilaporkan bebas dari penjara.


ISIS Paksa Perawat Filipina Latih Militan di Libya  

28 Februari 2017

ISIS memaksa perawat Filipina memberikan pelatihan medis di Libya. scmp.com
ISIS Paksa Perawat Filipina Latih Militan di Libya  

Staf kesehatan Filipina bekerja di rumah sakit utama di Sirte, Libya, yang digunakan ISIS untuk mengobati militan yang terluka.


Bulan Sabit Merah Temukan 74 Mayat di Pantai Libya

22 Februari 2017

Bulan Sabit Merah Temukan 74 Mayat di Pantai Libya

Kemungkinan masih ada korban yang tenggelam ke dalam laut.


Libya Cegat 400 Pengungsi Tujuan Eropa

5 Februari 2017

Para migran dari Eritrea terjun ke laut dari kapal yang penuh penumpang di perairan Mediteranian, sekitar 13 mil di utara Sabratha, Libya, pada 29 Agustus 2016. Ribuan pengungsi yang menaik 20 perahu lebih diselamatkan oleh anggota LSM. AP/Emilio Morenatti
Libya Cegat 400 Pengungsi Tujuan Eropa

Di antara pengungsi yang berada di perahu tersebut berasal dari Suriah, Tunisia, Libya, dan wilayah otoritas Palestina.


Gara-gara Monyet Perang Suku Pecah di Libya, 20 orang Tewas

21 November 2016

sxc.hu
Gara-gara Monyet Perang Suku Pecah di Libya, 20 orang Tewas

Keluarga siswa SMA yang menjadi korban serangan monyet yang dilepaskan tiga pemuda, membalas dendam hingga terjadi perang suku di Shaba,Libya.


Tragis, Wartawan Belanda Tewas Ditembak Sniper  

3 Oktober 2016

Pasukan Libya yang berafiliasi dengan pemerintah saat bertempur dengan ISIS di Sirte, Libya, 22 September 2016. AP/Manu Brabo
Tragis, Wartawan Belanda Tewas Ditembak Sniper  

"Mayat Oerlemans dibawa ke rumah sakit Misrata, 200 kilometer sebelah barat Sirte."


Libya Rebut Kembali Sirte dari Tangan ISIS  

17 Agustus 2016

Pasukan Libya yang berkoalisi dengan PBB menembakan roket saat bertempur dengan ISIS di Sirte, Libya, 4 Agustus  2016. REUTERS/Goran Tomasevic
Libya Rebut Kembali Sirte dari Tangan ISIS  

"Distrik Dua berhasil dibebaskan," kata Reda Issa, juru bicara pasukan pro-pemerintah, kepada kantor berita Reuters.


Pertama Kali, Jet AS Hajar Basis ISIS di Libya  

2 Agustus 2016

Aksi pasukan tentara Libya dalam pertempuran melawan militan ISIS di Sirte, Libya, 21 Juli 2016. Tentara Libya bersekutu dengan pasukan PBB untuk merebut kembali kota Sirte dari tangan kelompok militan tersebut. REUTERS
Pertama Kali, Jet AS Hajar Basis ISIS di Libya  

Menurut keterangan Pentagon, serangan udara yang dilancarkan pada Senin kemarin untuk menjawab permintaan Otoritas Pemerintah Nasional (GNA).