TEMPO Interaktif, Canberra - Australia meminta Muammar Qadhafi turun dari jabatannya dan diseret ke Mahkamah Internasional. Pemimpin Libya ini dianggap telah melakukan pelanggaran hak asasi manusia selama 41 tahun memimpin negeri tersebut.
Perdana Menteri Australia Julia Gillard mengatakan kini para pemimpin pemberontak sudah siap menguasai negara dan merayakan kemenangannya mereka di jalan-jalan untuk mengakhiri rezim Qadhafi.
"Kami akan terus mencari jalan keluar untuk menyeret Kolonel Qadhafi ke Mahkamah Internasional atas kejahatan yang diperbuatnya," ujar Gillard kepada wartawan di Canberra, Senin, 22 Agustus 2011.
"Kami juga akan terus mendukung keinginan rakyat Libya untuk hidup dalam kedamaian dan menegakkan demokrasi," tambahnya.
Selama ini Australia merupakan salah satu sekutu dekat Amerika Serikat yang memberikan dukungan penuh atas pelarangan terbang di atas langit Libya. Juni lalu, Mahkamah Internasional di Hague mengeluarkan perintah penahanan terhadap Kolonel Muammar Qadhafi karena didakwa melakukan kejahatan kemanusiaan ketika pasukan keamanan pemerintah menumpas para demonstran.
Perintah penangkapan juga berlaku bagi putra Qadhafi, Saif al-Islam Qadhafi dan Kepala Badan Intelijen Abdullah al-Senussi. Mereka dituduh oleh pengadilan sebagai otak di belakang pembunuhan para pemberontak.
REUTERS | CA