TEMPO Interaktif, Beijing - Cina meluncurkan kapal induk pertamanya untuk pelayaran percobaan perdana pada hari Rabu, 10 Agustus 2011. Kapal induk itu merupakan ambisi Angkatan Laut Beijing.
Setelah lama ditunggu-tunggu, peluncuran kapal itu menandai langkah maju dalam rencana jangka panjang Cina untuk membangun kekuatan di wilayah Asia, yang lautnya menjadi jalur pelayaran sibuk dan diwarnai perselisihan.
"Makna simbolisnya mengalahkan makna praktisnya," kata Ni Lexiong, seorang ahli kebijakan maritim Cina di Shanghai University of Political Science and Law.
"Kami sudah menjadi sebuah kekuatan maritim, sehingga butuh kekuatan yang tepat, apakah itu kapal induk atau pesawat tempur, seperti yang dilakukan Amerika Serikat atau kerajaan Inggris itu," katanya dalam sebuah wawancara telepon.
"Kapal induk itu meninggalkan galangan kapalnya di Dalian Port di timur laut Provinsi Liaoning pada Rabu pagi untuk memulai pelayaran percobaan perdananya," demikian pernyataan kantor berita resmi Xinhua. Pelayaran itu merupakan tes tentatif untuk kapal yang belum selesai.
Kapal induk yang memiliki panjang 300 meter itu membunyikan klakson tiga kali saat meninggalkan dermaga, tulis Xinhua pada microblog berita militer.
Xinhua mengatakan, "Membangun Angkatan Laut kuat yang sepadan dengan peningkatan status Cina merupakan langkah penting dan pilihan yang tak terelakkan bagi negara untuk melindungi kepentingan nasional yang kian mengglobal."
Warga Cina mengatakan peluncuran itu menunjukkan negara mereka pantas mendapatkan penghormatan lebih dari seluruh dunia.
"Sebuah kapal induk adalah tanda kekuatan utama," kata Pan Chunli, teknisi TI berusia 29 tahun di Beijing, kepada Reuters.
"Cina telah tumbuh secara dramatis. Seluruh dunia harus melihat Cina sebagai kekuatan yang mampu mempertahankan hak-hak dan wilayahnya."
REUTERS | EZ