TEMPO Interaktif, Sebuah geng terdiri atas remaja pria dan wanita, kebanyakan tak lebih 15 tahun dan beberapa masih berusia 8 tahun, mendobrak deretan toko di Bethnal Green, di East End, London. Saat mereka memboyong lusinan baju, satu mobil polisi melintas. Tapi penjarahan berlanjut. Empat puluh menit kemudian, panggilan 999 terdengar, lalu dua mobil van polisi tiba. Semua sudah telat.
Pada malam di antara kerusuhan yang melumpuhkan bisnis dan kegiatan warga di beberapa bagian Kota London yang terbakar, terjadi beberapa insiden. Para perusuh menjarah dan membakar pusat-pusat belanja London dan jalan utama hingga hari ketiga sejak Sabtu malam pekan lalu. Para petugas Scotland Yard yang berjumlah 6.000 orang tampak putus asa dalam bermanuver.
Para perusuh yang bergerak acak di London serta kota sekitar, seperti Birmingham dan Manchester, menjarah toko-toko tanpa pandang bulu. Di antara barang yang mereka ambil, paling banyak sepatu dan baju olahraga, selain barang elektronik.
Di Clapham, sebuah area butik dan restoran favorit para profesional muda London, kemarin warga memasang barikade untuk menghadang para penjarah. Sehari sebelumnya, pada pukul 10-11 malam, lebih dari 1.000 perusuh berhamburan ke area itu, menjarah toko-toko busana.
Puluhan gadis remaja telah mengisi koper-koper curian yang mereka penuhi dengan baju, sepatu, dan barang lainnya. Tak ada polisi yang terlihat. Salah satu penduduk, yang mengaku bernama Daniella, meratap, "Mengapa polisi tak ada di sini? Warga ketakutan."
Duncan Mundell, pemilik Party Superstore di Clapham, yang tokohnya ludes dilalap api, mengatakan ia menderita kerugian lebih dari 800 ribu pound sterling. Lepas tengah malam pada Selasa lalu itu, polisi dengan kendaraan lapis baja dikirim untuk membubarkan 150 perusuh terakhir dari kawasan terdekat, Lavender Hill.
Enam mil jauhnya di Peckham, 500 anak muda berlari, merusak toko-toko, serta mulai membakar dan melempari polisi. Selusin mobil van polisi cuma bisa mangkal, 200 meter dari 40 anak muda yang menjarah sebuah cabang retail JD Sports.
"Sangat menyedihkan. Tapi anak-anak itu tidak memiliki pekerjaan, tak ada masa depan dan berulah," kata seorang tukang listrik di Hackney, Adrian Anthony Burns, 39 tahun, kepada Reuters. "Mereka dari generasi lain ketimbang kami dan mereka tak peduli. Seperti Anda lihat, itu baru saja dimulai." Kepolisian London kemarin merilis foto-foto dari para perusuh "paling dicari" di balik perampokan ibu kota Inggris.
Para pelaku retail di London dan sekitarnya memperkirakan kerusuhan hingga kemarin saja telah merugikan sedikitnya 100 juta pound sterling. Pemilik eBay berjanji akan membantu menangkap siapa pun yang kepergok mencoba mengunggah barang-barang jarahan di situs lelang populer itu.
THE TELEGRAPH | REUTERS | DWI ARJANTO