TEMPO Interaktif, Peshawar - Jet tempur tanpa awak Amerika Serikat membombardir Waziristan, Pakistan utara, Rabu, 10 Agustus 2011, menyebabkan sedikitnya 21 orang yang diduga dari kelompok militan, termasuk warga asing, tewas.
Menurut pejabat setempat, serangan ini merupakan gempuran terbesar dalam pekan ini. Target serangan pesawat tersebut adalah sebuah rumah berjarak 3 kilometer di timur Miranshah, sebuah kawasan yang dikenal sebagai basis pertahanan Taliban dan militan Al-Qaidah.
"Korban tewas termasuk anggota Taliban setempat dan beberapa orang berkewarganegaraan Arab dan Uzbek," ujar pejabat intelijen yang tak bersedia disebutkan namanya di Waziristan Utara.
Pesawat tanpa awak itu, jelas intelijen, menembakkan 2 misil sehingga menghancurkan sebuah kendaraan dan permukiman penduduk di Kota Miransha, perbatasan dengan Afganistan.
Laporan awal menyebutkan, akibat serangan tersebut, 5 orang meninggal dunia, tetapi pejabat intelijen Pakistan mengatakan bahwa jumlah korban tewas mencapai 21 orang setelah mayat mereka ditermukan di reruntuhan gedung.
Serangan pesawat tanpa awak ini telah menimbulkan friksi antara Amerika Serikat dengan Pakistan, terutama setelah serbuan rahasia pasukan khsus SEALs Amerika Serikat terhadap pimpinan Al-Qaidah Usamah bin Ladin beberapa waktu lalu.
Bulan lalu, jet tempur serupa juga pernah melakukan serangan udara terhadap wilayah yang diduga menjadi persembunyian kelompok militan dan mengakibatkan 30 orang tewas. Serangan Amerika Serikat tak jarang mendapatkan kritik tajam dari pemerintah Pakistan karena bukan saja melibas kaum militan, tetapi kerap membunuh warga sipil tak berdosa.
REUTERS | BBC | CA