TEMPO Interaktif, London - Setelah London, kini giliran Liverpool dilaporkan dilanda kerusuhan. Di kota sebelah utara ibu kota Inggris itu juga terjadi penjarahan dan kekerasan, menyusul kejadian serupa di London dan Birmingham tengah, tiga hari lalu.
Polisi Liverpool mengatakan sejumlah kendaraan terbakar dan ada tindak kriminal menjarah pertokoan di sana.
Kerusuhan pertama kali pecah di London, Sabtu malam waktu setempat, diikuti kekerasan pada keesokan harinya. Kekeraan ini sulit bisa dicegah pihak keamanan, bahkan menyebar dan kian berkobar ke sudut-sudut kota, termasuk ke Birmingham tengah hingga Ahad malam. Tampak puluhan lusin pemuda menjarah sejumlah toko.
Untuk mencegah agar kerusuhan tak semakin meluas, polisi sempat kewalahan menghadapi para perusuh. Namun berkat kerja keras, mereka berhasil menahan 100 begundal yang tertangkap tangan saat melakukan perusakan dan menjarah toko.
"Ini langkah polisi untuk membendung aksi kekerasan sporadis," kata Kepala Polisi Christine Jones. Ia mengutuk serangkaian "aksi meniru kejahatan serupa" di pelbagai tempat di London.
"Mereka telah menimbulkan kekacauan dan kejahatan," kata Komandan Polisi Metropolitan Adrian Hanstock.
Aksi rusuh di London itu bermula dari unjuk rasa damai atas tewasnya Mark Duggan. Pria 29 tahun itu diduga tewas akibat baku tembak dengan polisi. Namun sejumlah saksi mata meragukan kematiannya akibat saling beradu nyalak api. Tak pelak, aksi damai tersebut berubah menjadi kekerasan, termasuk pembakaran kendaraan polisi dan penjarahan toko.
REUTERS | CA