TEMPO Interaktif, Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa mengutuk aksi kekerasan yang dilakukan pasukan keamanan Suriah untuk membubarkan kerusuhan di Hama, kota berpeduduk 800 ribu jiwa.
Badan keamanan dunia beranggotakan 15 negara itu menggelar rapat maraton selama tiga hari untuk membicarakan masalah demonstrasi yang berbuntut kerusuhan di Suriah, terutama di Kota Hama yang telah menelan lusinan nyawa.
Usai pertemuan darurat pada Rabu, 3 Agustus 2011, Dewan Keamanan PBB mengeluarkan resolusi yang isinya mengutuk aksi kekerasan oleh pasukan keamanan pemerintah untuk membubarkan para demonstan penentang Presiden Bashar al-Assad.
"Telah terjadi aksi kekerasan dan pelanggaran hak asasi manusia disertai penggunaan kekuatan militer untuk melawan warga sipil di Suriah," demikian salah butir resolusi DK PBB.
Para aktivis mengatakan, kendati demikian, tidak ada tanda-tanda presiden menghentikan aksi militer untuk menghadapi demonstrasi yang telah berlangsung selama lima bulan. Beberapa penduduk menjelaskan, kendaraan militer Suriah telah menduduki lapangan utama Orontes Square, Hama bagian tengah.
Dewan Keamanan bersama-sama sejumlah negara Eropa dan Amerika Serikat yang juga mengutuk aksi kekerasan tersebut, sejak Senin, berjuang menghentikan krisis yang terjadi di Suriah. Namun demikian, Rusia, Cina, dan beberapa negara lainnya mendukung tindakan militer Suriah seraya mengatakan jangan sampai terjadi seperti di Libya sehingga Barat seenaknya bisa melakukan intervensi.
AL JAZEERA | CA