TEMPO Interaktif, Perdana Menteri Vladimir Putin setuju menyatukan Rusia dengan tetangganya di sebelah barat, Belarus. Negeri itu merdeka setelah Uni Soviet runtuh pada 1991.
Dukungan penyatuan itu disampaikan Putin di depan peserta perkampungan pemuda di Kremlin, Senin, 1 Agustus 2011. Putin mengatakan bila benar-benar terwujud, maka penyatuan ini kembali ke model Soviet.
"Penyatuan ini mungkin saja dilakukan, tergantung pada kehendak rakyat Belarus," ujarnya.
Rusia dan Belarus menyatakan siap membuka perbatasan kedua negara. Kedua pemimpin negara bahkan berharap agar rakyat kedua negara bisa secara bebas melakukan perjalanan dan mencari pekerjaaan di tempat tujuan.
Pemimpin Belarus, Presiden Alexander Lukashenko, merupakan pembela gigih atas kedaulatan negaranya. Tetapi Belarus, sejak merdeka, mengalami kondisi keuangan yang sangat buruk. Sedangkan Lukashenko kini berada di bawah tekanan karena harus menjual sejumlah industri strategisnya untuk membayar utang kepada Rusia.
Baca Juga:
TELEGRAPH | CA