TEMPO Interaktif, Georgetown -Siapa yang mengira sebuah pesawat jatuh terbelah dua tapi semua penumpangnya selamat. Itulah yang terjadi pada Ahad lalu ketika pesawat Boeing 737-800 milik maskapai penerbangan Caribbean Airlines tergelincir di Bandar Udara Cheddi Jagan, Guyana. Pesawat itu bertolak dari Bandara JFK di New York, Amerika Serikat, dengan 157 penumpang dan 6 awak.
"Negara kami ini pasti negara yang mujur," kata Menteri Kesehatan Guyana Lelie Ramsammy. "Bersama kami di sana juga ada orang-orang yang mujur di dunia." Mujur? Coba tanya kepada Geeta Ramsigh, 41 tahun, asal Philadelphia. Ia menyaksikan betapa penumpang dan awak pesawat panik bukan kepalang.
"Pesawat tiba-tiba meraung seperti hendak tinggal landas lagi," tuturnya. "Saya mencium bau asap dan orang-orang mulai berteriak histeris." Sejenak pesawat melintang di tepi jalan tanah di antara ilalang. Menurut Menteri Ramsammy, dari 163 penumpang selamat, sebanyak 30 orang dilarikan ke rumah sakit. "Cuma tiga yang patah, lecet, dan luka memar," ujarnya.
TELEGRAPH | DRE