TEMPO Interaktif, Seoul -- Badai tropis di Korea Selatan, yang diikuti hujan sangat deras dan tanah longsor, telah menyapu permukiman yang dihuni sekitar 25 juta jiwa. Hingga kemarin, 77 orang dilaporkan tewas dan hilang akibat tanah longsor serta banjir bandang. Lebih dari 4.500 penduduk mengungsi dari rumah mereka yang sudah tidak dialiri listrik.
Kementerian Pertahanan mengatakan 10 ranjau darat warisan Perang Korea pada 1950-1953 telah terkubur di dekat unit artileri pertahanan udara Korea Selatan di kawasan Mount Umyeon, di selatan Seoul. Bahkan beberapa kali terdengar ledakan di depot penyimpanan amunisi senjata di Yangju, di utara Seoul.
Presiden Lee Myung-bak kemarin mengunjungi sejumlah lokasi terburuk akibat terjangan banjir dan pusat komando operasi darurat. "Jika hujan seperti ini terus, tak satu negara pun di dunia ini dapat bertahan," kata Myung-bak. "Kami harus meningkatkan standar keselamatan untuk mengatasi bencana alam seperti ini."
Menurut biro cuaca di Seoul, hujan deras beberapa hari terakhir merupakan yang terparah sejak 1907. Badai tropis juga diperkirakan menghantam Korea Utara. Namun hingga kemarin belum ada informasi resmi dari pemerintah Pyongyang.
Di Filipina, badai tropis Juaning, yang disertai hujan deras dan tanah longsor, meluluhlantakkan sejumlah permukiman serta menewaskan sedikitnya 25 orang dan 9 orang hilang.
Juaning merusak kawasan, di antaranya Iloco, Central Luzon, Calabarzan, Metro Manila, Bicol, dan Aurora. Di kawasan pantai Provinsi Albay dan Camarines Sur di selatan Pulau Luzon, 645 ribu jiwa terpaksa mengungsi ke tempat yang aman. "Dua provinsi terendam air," kata Ketua Dewan Manajemen dan Pengurangan Dampak Risiko Bencana Benito Ramos.
Pelayanan Administrasi Atmosfer, Geofisika, dan Astronomi Filipina (PAGASA) memperkirakan badai Juaning yang terjadi sejak pekan lalu meninggalkan Filipina kemarin pagi.
Kemarin Pusat Badai Nasional melaporkan badai tropis Don juga menyentuh kawasan pantai di Texas, Amerika Serikat. Besok Don diperkirakan mencapai Teluk Meksiko.
REUTERS | STRAITS TIMES | PHILIPPINE STAR | CNN | MARIA RITA