MANILA - Badai yang menghantam Filipina satu pekan terakhir memicu hujan deras, tanah longsor dan kondisi laut yang memburuk. Tidak hanya itu, badai bulan ini juga menelan korban jiwa.
Petugas operasi pertahanan sipil Edna Rola mengatakan sedikitnya 31 orang tewas dan 27 lainnya masih hilang akibat badai. Jumlah korban diperkirakan akan bertambah setelah masuknya laporan dari wilayah utara Filipina.
"Kami belum menerima laporan dari utara (tapi) kami asumsikan akan ada tambahan korban," kata Rola kepada AFP yang dikutip Asiaone, Kamis 28 Juli 2011. Badai Nock-ten dipetakan saat pindah ke Laut Cina Selatan sebelum fajar hari ini setelah menyebrangi sebagian pegunungan utara pulau Luzon, Filipina. Inilah daerah yang sering tertimpa tanah longsor dan banjir bandang, ditambah banyak perkampungan berada di daerah rentan bencana.
Awal pekan ini badai menyebabkan banjir, tanah longsor dan perahu terbalik di sebagian besar Luzon. Pemerintah bahkan menutup sekolah di ibu kota Manila dan daerah sekitarnya. Badai juga melanda Korea Selatan.
Hujan deras yang mengguyur Seoul dan daerah sekitarnya sejak Selasa lalu memicu tanah longsor dan banjir. Dua bencana terakhir menyebabkan sedikitnya 47 orang tewas dan empat lainnya dinyatakan hilang. Militer bahkan memperingatkan bahaya ranjau darat yang meluncur dari pegunungan akibat tanah longsor.
ASIAONE | AP | SUNARIAH