TEMPO Interaktif, Kairo - Kondisi bekas Presiden Mesir, Husni Mubarak, lemah dan mogok makan. Demikian siaran kantor berita pemerintah mengutip keterangan pejabat negara.
Beberapa pekan ini, bekas penguasa negeri piramid itu harus menjalani persidangan karena tuduhan korupsi dan memerintahkan pasukan keamanan negara membunuh para demonstran.
Dalam pernyataannya seperti dikutip kantor berita MENA, Kepala Rumah Sakit Penjara di Sharm Al-Sheikh tempat Husni Mubarak ditahan, mengatakan Mubarak mengalami depresi, berat badannya melorot tajam, serta menolak makanan yang disiapkan petugas.
Namun demikian, bagi para penentang Mubarak, berkata lain. Menurut mereka, alasan demikian merupakan upaya Mubarak menghindari dakwaan di pengadilan. Para penentang Mubarak sangat meragukan kondisi penguasa 32 tahun seperti yang dilaporkan sejumlah media massa. Mereka yakin, alasan itu sengaja dibuat untuk menghindari persidangan yang dijadwalkan pekan depan.
Sejumlah laporan terakhir mengenai kesehatan Mubarak menyebutkan, beberapa dokter yang merawatnya memutuskan untuk memasukkan selang berisi nutrisi dan zat makanan ke dalam tubuhnya agar Mubarak tetap bertahan hidup.
Mubarak diturunkan paksa oleh rakyat dalam sebuah demonstrasi besar-besar di seluruh pojok negeri Mesir, Februari lalu. Kendati berhasil menumbangkan pemimpin ini, tak urung, lebih dari 840 orang tewas diterjang peluru aparat.
BBC | CA