TEMPO Interaktif, London - James Murdoch, Jumat, 22 Juli 2011, dituduh berbohong kepada anggota parlemen tentang skandal penyadapan telepon di Inggris.
Anggota parlemen menyerukan penyelidikan oleh polisi dan Perdana Menteri David Cameron menegaskan putra Rupert Murdoch itu harus menjelaskan apa yang diketahui dan kapan ia mengetahui penyadapan itu.
James bersaksi di depan komite parlemen bahwa dia tidak menyadari bukti bahwa penyadapan di News of teh World berlangsung lebih luas.
Kamis malam, 2 mantan eksekutif perusahaannya mengatakan mereka telah memberi tahu James beberapa tahun lalu tentang sebuah email yang menyatakan aksi itu telah berlangsung luas di perusahaan tersebut.
Klaim itu semakin menyulitkan James, yang mengepalai wilayah Eropa dan Asia dari News Corp, di saat keluarganya menghadapi skandal yang telah menyebabkan ditutupnya salah satu tabloid Inggris mereka, mundurnya 2 eksekutif puncak, dan penawaran US$ 12 miliar terhadap siaran satelit British Sky Broadcasting.
Tom Watson, seorang legislator dari Partai Buruh, menyerukan agar Scotland Yard--markas pusat Metropolitan Police Service--mendalami tuduhan tersebut dan mengatakan itu menandai "langkah maju yang besar dalam mendapatkan fakta-fakta kasus ini".
"Jika versi mereka akurat, itu tidak hanya berarti Parlemen telah disesatkan, tapi juga polisi memiliki penyelidikan lain," kata Watson kepada BBC.
James Murdoch, yang tidak bersaksi di bawah sumpah di sidang parlemen hari Selasa, bisa menghadapi sanksi jika jelas dia sengaja menyesatkan anggota parlemen, tapi kemungkinan itu kecil. Terakhir kali sanksi diberikan pada 1666.
Parlemen tidak lagi memiliki kekuatan memenjarakan nonanggota, tapi bisa merujuk kasus ke Polisi Metropolitan.
Namun, News Internasional, bagian dari News Corp., mengatakan James Murdoch berkukuh dengan pernyataannya tentang skandal itu.
Skandal itu meledak setelah wartawan News of the World mengungkap penyadapan telepon dari korban pembunuhan berusia 13 tahun saat polisi masih mencarinya dan diperluas dengan klaim wartawan membayar polisi untuk mendapatkan informasi.
Skandal itu memaksa Rupert Murdoch menutup News of the World, menyebabkan pengunduran diri beberapa eksekutif di News Corp, dan memaksa raja media dan putranya bersaksi di hadapan anggota parlemen.
AP | EZ