TEMPO Interaktif, London - Rupert Murdoch rupanya lelah menghadapi kasus yang membelit kerajaan medianya. Seperti dilaporkan hari ini, Kamis 21 Juli 2011, Murdoch terbang dengan jet pribadinya, langsung keluar Inggris setelah memberi kesaksian di depan anggota perlemen. Taipan media itu meninggalkan Bandara Luton di Bedfordshire menuju New Jersey, Amerika Serikat. Tengah malam, ia dan istrinya baru mendarat di New York City.
Murdoch kabur tepat saat Perdana Menteri Inggris, David Cameron, memberi kesaksian di depan parlemen tentang bekas kepala medianya yang terlibat skandal penyadapan telepon. Kepala media ini rupanya terkait dengan penyadapan anak perusahaan Murdoch, News of the World. Murdoch mengikuti sidang dengar pendapat dengan parlemen selama tiga jam. Dalam sidang itu terjadi insiden memalukan. Murdoch dibaluri busa cukur oleh seorang aktivis yang kemudian ditangkap polisi. Dalam insiden tersebut hanya istrinya, Wendi, yang bergerak cepat dan langsung membalas penyerang.
Situs Mirror menyebutkan Murdoch adalah seorang yang tak bisa lepas dari telepon. Bekas eksekutifnya, Bruce Dover, mengatakan Murdoch tanpa telepon seperti seorang alkoholik tanpa minuman. Setiap hari, pukul 06.00 pagi di gym atau tengah malam di kamar hotelnya, selalu ada seorang eksekutif yang ditelepon di suatu tempat di dunia ini.
Seseorang bahkan menggambarkan dia menggunakan telepon seperti teroris. Dia tidak akan diam. Dia benci pembicaraan singkat, tapi menyenangi gosip. Hal yang lumrah dia menelepon pukul 03.00 pagi dan pertanyaan pertamanya adalah "Apa yang kamu dengar?" Jika tidak ada gosip tentang saingan bisnis atau politikus, dia akan langsung menutup telepon. Ternyata telepon pulalah yang membuat hidup milioner itu terganggu.
DAILY MAIL | MIRROR | SUNARIAH