TEMPO Interaktif, Damaskus - Demonstran pendukung Presiden Suriah menyerang Kedutaan Besar Amerika Serikat, Senin kemarin, 11 Juli 2011, di Damaskus. Dalam aksinya, para demonstran melempari kantor kedutaan dengan batu, memukul jendela, dan menurunkan bendera negara yang dipimpin Barack Obama itu. Mereka juga mencoret dinding kedutaan dan menuliskan kata-kata kasar, di antaranya menyebut Duta Besar Amerika sebagai "anjing".
"Ford keluar sekarang," demikian bunyi salah satu kertas yang digantung di pagar Kedutaan Amerika--menunjuk ke Duta Besar Amerika Serikat, Robert Ford. "Rakyat ingin menendang anjing," begitu bunyi salah satu coretan di dinding. Khawatir aksi ini meluas, penjaga di Kedutaan Besar Prancis menembakkan peluru ke udara untuk mencegah demonstran bergerak ke wilayah mereka. Demonstrasi dipicu oleh kunjungan Duta Besar Amerika dan Prancis ke benteng pertahanan oposisi di Kota Hama, pekan lalu.
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Hillary Rodham Clinton mengutuk keras aksi ini. Dalam pernyataannya, dia mengatakan Presiden Suriah Bashar al-Assad sudah kehilangan legitimasi untuk memerintah. "Dari perspektif kami, dia sudah kehilangan legitimasi," kata Clinton. Ucapannya ini merupakan pernyataan pertama Amerika dalam mempertanyakan validitas Presiden Suriah.
WASHINGTON POST | AP | SUNARIAH