TEMPO Interaktif, London - Identitas pejabat Badan Pusat Intelijen (CIA) yang bertanggung-jawab memburu dan menewaskan Usamah bin Ladin diperkirakan terungkap hanya karena pejabat itu memakai dasi warna kuning yang mencolok.
Pejabat yang dikenal dengan sebutan John adalah analis CIA yang tugasnya memburu pentolan Al-Qaidah, Usamah bin Ladin.
Nama lengkap pejabat tersebut masih dirahasiakan. Namun, seorang pemburu mata-mata di Internet yakin ia berhasil mengidentifikasi pejabat itu dari foto-foto Gedung Putih, termasuk foto para pejabat senior Amerika Serikat sedang "nonton bareng" penggerebekan di tempat persembunyian Usamah.
Pekan lalu, CIA mengatakan kepada sejumlah wartawan dari kantor berita AP bahwa John berada di ruangan tersebut saat "nonton bareng" penggerebekan tempat persembunyian Usamah. Namun, John tidak terlihat dalam foto itu.
"Pemburu mata-mata" John Young mempelajari foto itu dan mengidentifikasi seorang pria tinggi dengan dasi kuning yang berdiri di luar frame saat para pejabat nonton bareng.
John Young kemudian memeriksa lagi foto lainnya dan menemukan sosok pejabat yang memakai dasi kuning tersebut secara jelas.
Menurut berita AP, dua hari setelah kematian Usamah, John menemani Kepala CIA Leon Panetta ke Capitol Hill untuk bersaksi di depan Komite Intelijen Senat mengenai operasi penggerebekan persembunyian Usamah.
Young mencari sebuah foto ketika Panetta keluar dari rapat dengan Senat pada 3 Mei. Pada foto tersebut terlihat jelas pria yang menggunakan dasi kuning.
Hampir semua pejabat yang terlibat dalam perburuan Usamah dirahasiakan identitasnya karena khawatir akan keselamatan mereka.
John merupakan orang pertama yang mengungkapkan bahwa mereka memiliki petunjuk untuk menemukan Usamah. John memeriksa berbagai petunjuk yang akhirnya berujung pada tempat persembunyian Usamah di Abbottabad, Pakistan.
Ia merupakan salah satu orang yang memberi informasi kepada Presiden Amerika Serikat Barack Obama bahwa Usamah kemungkinan bersembunyi di tempat itu. CIA mengatakan mereka tidak mengizinkan John berbicara kepada wartawan.
Associated Press setuju atas permintaan CIA untuk tidak mempublikasikan nama lengkap John dan merahasiakan data pribadinya agar John tidak menjadi target balas dendam.
DAILYMAIL| KODRAT