TEMPO Interaktif, Houston - Direktur Pemakaman Negara Bagian Texas, Amerika Serikat, Arleen Oscasio, kini sedang menjadi korban hujatan dari para penganut Kristen di sana. Sebab, ia mengeluarkan kebijakan kontroversial yang melarang pengucapan nama Tuhan dan Yesus selama di kuburan.
Sekitar 2.000 orang Senin lalu berunjuk rasa menuntut Oscasio mundur dari jabatannya. Para pengunjuk rasa mengklaim ia melarang mengucapkan “Semoga Tuhan memberkati Anda” saat prosesi penguburan para veteran.
“Saya bahkan tidak bisa membayangkan bagaimana saya bisa berdoa saat upcara penguburan,” kata seorang demonstran bernama Lauren Martin.
Kecaman terhadap Oscasio ini bukan yang pertama. Mei lalu, ia dikutuk lantaran memerintahkan seorang pastor dari Kota Houston untuk menghapus nama “Yesus Kristus” dalam buku doa hari pahlawan.
Menurut seorang pengacara dari Liberty Institute, Jeff Mateer, Oscasio tidak akan mengizinkan penyebutan nama Tuhan dan Yesus, kecuali pihak keluarga menyampaikan doa tertulis untuk memperoleh pengesahan dari dia.
Namun, Oscasio membela diri. Ia menegaskan Taman Makam Pahlawan diperuntukkan bagi semua veteran dari pelbagai agama. “Kita tidak boleh eksklusif, jadi harus inklusif terhadap semua veteran bangsa ini,” ujarnya.
EXAMINER/KENS5/FAISAL ASSEGAF