TEMPO Interaktif, Rangoon -- Media Pemerintah Myanmar memperingatkan pemimpin prodemokrasi Aung San Suu Kyi untuk tidak lagi memainkan permainan politik. Peringatan ini keluar Kamis, 30 Juni 2011, sehari setelah Pemerintah Myanmar memberikan peringatan yang sama. Dalam peringatannya, pemerintah yang didukung tentara mengatakan sepak terjang Suu Kyi dapat memicu keributan dan huru-hara. Pemerintah juga menyebutkan aktivitas partainya merusak undang-undang.
"Jika mereka memainkan permainan politik, mengabaikan konstitusi dan pemerintah yang diakui internasional, mereka jangan berharap mendapat hasil yang manis," demikian ditulis New Light of Myanmar. "Tapi, apa yang mereka alihkan akan memberikan dampak buruk bagi kepentingan rakyat."
Menanggapi peringatan itu, Rabu kemarin Suu Kyi mengatakan tidak akan mengubah rencana tur pertamanya sejak bebas dari tahanan. Ikon demokrasi itu bebas dari tahanan rumah November lalu, kurang dari sepekan setelah Myanmar menggelar pemilu pertamanya dalam 20 tahun terakhir. Kendati merencanakan tur, tapi tidak ada jadwal perjalanan Suu Kyi di sekitar Myanmar yang diumumkan.
Menurut New Light, perempuan 66 tahun itu harusnya membantu transformasi negara ke bentuk demokrasi yang ideal daripada memimpikan revolusi yang menjadi tren di Timur tengah.
STRAITS TIMES | SUNARIAH