TEMPO Interaktif, Sorot matanya tajam. Tubuhnya cokelat gelap. Gagah. Dari atas tribun penonton dia terus waspada memperhatikan sekeliling. Dia hanya punya satu tugas: menghalau merpati. Dia adalah Dan Rufus, seekor burung elang yang berasal dari Amerika Serikat. Rufus bertugas mengusir burung merpati yang mendekat ke lapangan saat turnamen tenis Wimbledon berlangsung.
Burung-burung merpati di Wimbledon, Inggris, kadang menjengkelkan. Remah-remah sisa makanan dari penonton menjadi daya tarik merpati untuk ikut meramaikan Wimbledon sehingga kadang bisa menganggu para pemain maupun penonton. Tidak mudah untuk mengusir burung merpati.
Panitia turnamen tenis Wimbledon tahun ini punya solusi. Mereka mengerahkan burung elang selama kejuaraan untuk mengamankan pertandingan dari gangguan burung merpati. Rufus efektif mengusir burung merpati. Rufus adalah 'staf' dari perusahaan Avian Control System, milik seorang penggemar burung, Wayne Davis.
Adapun Wayne Davis, 46 tahun, sudah tertarik dengan jenis burung pemangsa sejak berusia delapan tahun. Davis sebenarnya baru menyadari bahwa burung elang bisa mengusir burung, termasuk merpati, setelah melihatnya langsung di sebuah penggilingan gandum di dekat rumahnya.
Namun istrinya, Donna, yang pertama kali menemukan peluang bisnis dari hobi tersebut. "Dia nonton pertandingan di TV dan melihat pertandingan sering sekali terganggu oleh merpati," kenang Davis. "Kemudian dia menghubungi pengelola Wimbledon dan mereka suka dengan ide membawa salah seekor burung untuk menjaga agar merpati tidak mendekat."
Sekarang Wimbledon menjadi satu dari sejumlah pelanggannya karena burung elang milik perusahaannya juga diminta untuk mengamankan pabrik, rumah sakit, maupun tempat-tempat lain yang menghadapi gangguan dari merpati.
Di Wimbledon, burung elang yang dikerahkan tidak untuk membunuh merpati yang mendekat, namun kehadirannya saja sudah membuat merpati takut untuk mendekat. "Burung milik saya terbang berkeliling kompleks Wimbledon pada pagi hari dan kemudian akan ditarik ke luar ketika pertandingan berlangsung di luar lapangan utama," kata Davis seperti dikutip dari BBC Rabu 29 Juni 2011.
Dalam seminggu Rufus melaksanakan tugas terbang berkeliling selama tiga hari, yang dilakukan ketika belum terlalu banyak penonton yang tiba. Frekuensi kehadiran burung elang selama tiga kali seminggu itu, menurut Davis, sudah cukup untuk membuat merpati tidak mendekati kompleks Wimbledon.
Dan sepertinya peluang bisnis bagi Davis masih bisa berkembang ke sektor penerbangan, karena kelompok besar burung merpati yang berada di sekitar bandara jelas bisa mengganggu penerbangan. Kegemaran memelihara burung pemangsa yang berkembang di abad pertengahan ternyata bisa membawa kegunaan praktis di zaman tekonologi tinggi saat ini.
BBC | PGR