TEMPO Interaktif, Jeddah - Lima perempuan Arab Saudi ditangkap polisi setelah menentang pemerintah kerajaan yang melarang para perempuan mengemudi mobil. Hal itu diungkapkan Eman al-Nafjan, aktivis hak asasi Saudi, kepada AP kemarin.
Protes yang berbuntut penahanan itu dilakukan Sabtu dua pekan lalu. Lusinan perempuan Saudi menyetir mobil di Ibu Kota Riyadh dan kota-kota lain menentang pelarangan.
Para pegiat hak asasi manusia menyebutkan penahanan di Jeddah adalah aksi pertama yang signifikan terhadap para perempuan yang menentang pelarangan. "Ini tampaknya pukulan balik pertama dari pemerintah," ujar Nafjan kemarin. "Kami tak yakin apa artinya untuk sekarang dan apakah ini awal dari (kebijakan) garis keras pemerintah atas kampanye protes."
Para wanita Saudi yang ikut melakukan protes bilang mereka ingin mengakhiri pembatasan-pembatasan di negeri tempat perempuan hanya bisa muncul terbuka jika dikawal oleh saudara laki-laki. Arab Saudi memang belum menetapkan hukum tertulis melarang perempuan mengemudi, tapi hanya merupakan fatwa para ulama senior.
Dalam sebuah insiden yang pertama kali dilaporkan di Facebook oleh jurnalis Saudi, Jamal Banoon, empat perempuan yang mengemudi di area Dorat al-Aroos, Jeddah, ditangkap beberapa petugas Komisi untuk Promosi Kebajikan dan Pencegahan Kejahatan, polisi agama di Arab Saudi. Para wanita itu digiring ke sebuah unit investigasi kriminal.
Koalisi aktivis hak-hak perempuan terkemuka Arab Saudi yang mengusung tajuk "Perempuan Saudi untuk Mengemudi" itu terinspirasi oleh perlawanan di negara-negara Arab terhadap penguasa otokratik. Mereka menggalang dukungan tingkat tinggi Barat.
Pekan lalu Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Hillary Clinton memuji para pendemo yang menekankan mereka bertindak atas nama hak-hak mereka sendiri dan bukan atas perintah orang-orang asing seperti dirinya. Hingga kemarin koalisi sukses mengajak 160 ribu orang di 156 negara untuk mendukung hak-hak perempuan Saudi dalam mengemudi. Mereka menuntut kelima perempuan yang ditahan segera dibebaskan.
AP | GUARDIAN | ARAB NEWS| DWI ARJANTO