TEMPO Interaktif, TRIPOLI - Petugas NATO mengaku bertanggung jawab atas serangan udara di permukiman padat penduduk di Tripoli. Pemerintah Libya, Senin 20 Juni 2011, mengatakan serangan itu menewaskan sembilan orang dan 18 lainnya terluka. Serangan yang menewaskan warga sipil itu dilancarkan NATO Senin pagi dan menghancurkan sebuah bangunan apartemen.
Menurut otoritas Libya, hancurnya bangunan membuat penghuni apartemen tertimpa berton-ton puing saat mereka masih terlelap. Peristiwa itu juga membuat setengah lusin rumah lainnya yang berada di jalan sepi itu rusak.
NATO membela diri dengan mengatakan serangan yang menimpa permukiman penduduk itu terjadi kemungkinan karena kegagalan sistem senjata. "Sebuah lokasi misil militer yang menjadi target serangan udara, tapi 'satu senjata' tampaknya tersesat." Komandan untuk aktivitas Libya dari Angkatan Udara Kanada, Letnan Jenderal Charles Bouchard, mengatakan NATO menyesali kejadian yang membunuh warga sipil tak bersalah tersebut. "Investigator masih memastikan secara khusus peristiwa ini," kata Bouchard.
LOS ANGELES TIMES | SUNARIAH