TEMPO Interaktif, Jakarta -Pemimpin Gerakan Demokrasi untuk Myanmar, Aung San Suu Kyi, berencana mengadakan perjalanan ke luar Kota Rangoon untuk menemui para pendukungnya mulai Juli nanti. Ini perjalanan pertamanya meninggalkan ibu kota Myanmar sejak ia dibebaskan dari status tahanan rumah pada 13 November tahun 2010.
Pemimpin Partai Liga Nasional untuk Demokrasi (National League for Democracy-NLD) ini dikenai larangan ke luar rumah selama 20 tahun. “Saya akan memulai perjalanan mulai bulan depan,” kata Suu Kyi melalui telepon kepada Presiden ASEAN Inter-Parliamentary Myanmar Caucus (AIPMC), Eva Kusuma Sundari, dan dihadiri beberapa wartawan, di kantor NDI, Jakarta, Sabtu (18 Juni) sore.
Di awal pembicaraan, Eva menjelaskan, AIPMC mempertimbangkan keselamatan Suu Kyi terkait dengan rencananya melakukan perjalanan ke luar Rangoon. Sebab, peraih Nobel Perdamaian ini baru saja dibebaskan dari tahanan rumah dan tidak ada jaminan pemerintah Myanmar atas keselamatan jiwanya.
Sejak junta militer mencabut status tahanan rumah, Suu Kyi melakukan aktivitas politik di rumah pribadinya atau di kantor NLD di Kota Rangoon. Untuk bisa melakukan komunikasi dengan para pendukungnya, baik di Myanmar maupun di luar Myanmar, Suu Kyi harus membeli saluran koneksi Internet dari perusahaan milik pemerintah, Yatanarporn Teleport. Ia membayar 1,02 juta kyat atau US$ 1.020 untuk bisa mengakses Internet.
Suu Kyi melanjutkan, sebagai politikus ia harus melakukan aktivitasnya menemui para pendukungnya di berbagai tempat di Myanmar. Ia menyerahkan soal keselamatan dirinya kepada pemerintah. “Pemerintah bertanggung jawab atas keselamatan jiwa saya,” ia menegaskan.
Ia juga mempertanyakan permintaan pemerintah Myanmar menjadi Ketua ASEAN pada 2014. Permintaan itu diajukan saat Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN berlangsung pada 7-8 Mei lalu di Jakarta. “Saya tidak mengerti kenapa mengajukan diri sebagai Ketua ASEAN,” kata Suu Kyi. Menurut dia, ada hal lain yang lebih penting, yakni memperhatikan keadaan rakyat.
Dalam kesempatan itu, AIPMC dan wartawan mengucapkan selamat ulang tahun kepada Suu Kyi, yang genap berusia 66 tahun pada hari ini. Suu Kyi terdengar tertawa seraya mengucapkan terima kasih dan menghargai dukungan AIPMC dan dunia internasional untuk tegaknya demokrasi di negaranya.
MARIA RITA