TEMPO Interaktif, Jakarta - Dua tentara Inggris tewas di Afganistan. Mereka menambah korban tewas Inggris menjadi 373, menurut Kementerian Pertahanan Inggris.
Kedua tentara tersebut tewas dalam insiden terpisah pada hari Kamis di Provinsi Helmand. Inggris telah terlibat pertempuran sengit sejak pasukannya digelar ke provinsi bergolak itu tahun 2006.
Tentara dari Royal Electrical and Mechanical Engineers yang bertugas untuk Royal Scots Dragoon Guards itu tewas oleh bom, sedangkan seorang anggota Resimen Parasut ditembak mati.
Tentara Royal Electrical and Mechanical Engineers itu sedang berada dalam misi di Lembah Gereshk dan berusaha untuk menyelamatkan sebuah kendaraan yang terkena ledakan.
"Dalam sebuah operasi untuk menahan seorang pemberontak, tentara itu bekerja untuk memulihkan sebuah kendaraan yang rusak akibat ledakan ketika ia kemudian terluka parah oleh ledakan bom," ujar Letnan Kolonel Tim Purbrick, juru bicara pasukan Inggris di Helmand. "Doa kami untuk keluarga dan teman-temannya."
Kementerian Pertahanan di London tidak memberikan rincian lebih lanjut tentang penerjun payung yang tewas, tetapi mengatakan keluarga keduanya telah diberitahu tentang kematian itu.
David Cameron mengatakan Inggris akan menarik 450 tentaranya dari Afganistan tahun ini, meninggalkan 9.500.
TELEGRAPH | EZ