TEMPO Interaktif, MANILA - Pasukan keamanan Filipina hari ini, Kamis (16/06), siaga terhadap kemungkinan serangan dari kelompok militan setelah beberapa pemberontak diketahui tiba di Manila. Petugas mengatakan mereka tiba di ibukota Filipina bulan ini.
"Kami mendapat sejumlah laporan intelijen dan kami memantau mereka dengan serius," kata Ricky Carandang, kepala kantor komunikasi dan rencana strategi kepresidenan kepada Reuters. Masih kata Carandang, sebuah laporan menyebutkan serangan bom direncanakan pada perayaan hari kemerdekaan 12 Juni
Laporan intelijen militer lainnya menyebutkan rencana penyerangan oleh militan Jamaan Islamiyah (JI) dan afiliasi lokalnya, kelompok Abu Sayyaf. Seorang petugas yang melihat laporan itu mengatakan serangan bom direncanakan di lokasi yang tidak spesifik. Laporan juga menyebutkan pemimpin militan Malaysia Zulkifli bin Hir alias Marwan sudah mengirim empat tim dari pulau selatan Jolo ke Manila. Tim itu kini sudah bergabung dengan kelompok radikal lainnya Gerakan rajah Solaiman.
"Kami masih berusaha menelusuri dan memastikan rencana mereka, targetnya dan jaringan pendukung," kata petugas intelijen militer yang merahasiakan namanya. Amerika Serikat sebelumnya telah mengeluarkan peringatan agar warganya menghindari beberapa daerah di Filipina terkait rencana serangan bom. Dalam peringatannya, Amerika juga mengatakan daerah lainnya juga berpotensi terkena serangan bom termasuk ibukota Manila.
REUTERS | SUNARIAH