TEMPO Interaktif, Washington - Departemen Luar Negeri Amerika Serikat mengeluarkan peringatan kepada warganya agar menghindari beberapa wilayah di Filipina terkait aktivitas teroris di wilayah itu. Dalam peringatan yang dikeluarkan Selasa kemarin, 14 uni 2011, Amerika menyebut Pulau Mindanao dan Kepulauan Sulu sebagai daerah paling berisiko. Namun, kata mereka, serangan dapat terjadi di mana saja termasuk di ibu kota negara itu, Manila.
"Lokasi target kemungkinan di tempat-tempat umum seperti bandara, pusat perbelanjaan, pusat konferensi dan tempat publik lainnya," kata Departemen Luar negeri Amerika. Dalam peringatan juga disebutkan warganya harus "ekstra hati-hati" jika melakukan perjalanan ke Mindanao atau kelulauan Sulu dan kawasan-kawasan yang sering menjadi target serangan bom teroris. Untuk pegawai pemerintah Amerika, mereka harus minta izin sebelum melakukan perjalanan ke dua lokasi itu.
Departemen Luar Negeri Amerika mencatat bahwa penyanderaan untuk meminta uang tebusan sering terjadi di Filipina dan targetnya adalah orang-orang asing. Filipina sudah lama menghadapi pemberontakan, termasuk pemberontakan 33 tahun oleh 12 ribu anggota Fron Pembebasan Islam Moro, yang berusaha memerdekakan diri sebagai negara Islam di Mindanao.
STRAITS TIMES | SUNARIAH