TEMPO Interaktif, Jerussalem - Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pengungsi Palestina, UNRWA, mengatakan tingkat pengangguran di Jalur Gaza mencapai 45,2 persen pada akhir 2010. Menurut laporan yang dikeluarkan UNRWA hari ini, Selasa 14 Juni 2011, angka ini merupakan salah satu yang tertinggi di dunia. Kendati tinggi, tapi angka ini menunjukkan adanya pengurangan dari jumlah pengangguran pada 2009, yakni 45,7 persen.
Menurut UNRWA, tingginya angka pengangguran disebabkan oleh krisis dan blokade yang dilakukan Israel di wilayah itu. "Ini tren yang mengganggu," kata juru bicara UNRWA, Chris Gunness, menunjuk ke angka pengangguran dan statistik gaji nyata yang terus berkurang. Dia mengatakan sulit untuk memahami secara logis blokade Israel yang dikatakan sengaja memiskinkan dan mengutuk ratusan ribu orang usia produktif agar hidup miskin. Israel memblokade Jalur Gaza pada 2006 setelah tentara Israel, Gilad Shalit, disandera oleh pejuang Hamas. Setahun kemudian blokade semakin diperketat ketika Hamas berhasil menguasai wilayah itu.
Pada Juli 2010, blokade menjadi longgar setelah dunia internasional meningkatkan tekanannya terhadap Israel. Tekanan terhadap negara Zionis itu meningkat setelah sembilan aktivis Turki terbunuh dalam penyergapan kapal bantuan untuk Gaza oleh tentara Israel.
STRAITS TIMES | SUNARIAH