TEMPO Interaktif, Tokyo - Delapan pekerja yang berusaha memperbaiki pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima, Jepang, dilaporkan terpapar radiasi radioaktif lebih dari batas aman yang ditetapkan. Hal ini diketahui setelah Kementerian Kesehatan dan Tenaga Kerja Jepang Senin kemarin, 13 Juni 2011, mengeluarkan hasil uji pertama mereka mengenai jumlah radiasi yang mereka serap selama bekerja di pembangkit Fukushima. Delapan dari yang terpapar banyak radiasi, tiga di antaranya adalah operator ruang kontrol dan lima lainnya bekerja memperbaiki pembangkit yang lumpuh akibat gempa dan tsunami 11 Maret lalu.
Operator pembangkit Fukushima,Tokyo Electric Power Co. (Tepco), mengatakan tidak ada satu pun dari delapan orang itu yang memperlihatkan mengalami masalah kesehatan. Namun, Tepco akan terus memantau sebab mereka berisiko terkena kanker. Kini delapan pekerja itu telah dipindahkan ke ruang kantor yang lebih aman.
"Kami menemukan hal yang sangat disesalkan," kata Tadashi Mori, seorang petugas kementerian kesehatan, menunjuk kondisi yang dialami pekerja itu. Mori mengatakan, kementerian berencana "mengambil langkah-langkah yang sesuai" terhadap pelanggaran yang dilakukan Tepco. Setelah krisis nuklir melanda Jepang, pemerintah langsung menaikkan batas aman radiasi terhadap manusia dari 100 millisievert menjadi 250 millisievert. Langkah ini diambil agar pekerja dapat mengatasi krisis nuklir terburuk yang menimpa Jepang saat ini.
CBS | SUNARIAH