TEMPO Interaktif, Manila - Seorang komentator radio tewas ditembak saat berjalan menuju tempat kerja di Filipina Tengah, Senin, 13 Juni 2011. Tahun ini, menurut National Union of Journalists of the Philippines, sudah empat jurnalis meninggal karena ditembak.
Ronie Olea, 49 tahun, adalah seorang pengasuh talk-show pada sebuah stasiun radio di Kota Iriga. Olea tewas setelah menerima dua kali tembakan di bagian punggungnya oleh dua pria bersenjata yang mengendarai motor, kata Cecilio Calleja, Kepala kepolisian Bicol tengah.
"Kami masih memeriksa motif pembunuhan dan menemukan bukti-bukti terkait dengan peristiwa berdarah ini," kata Callejo kepada para wartawan.
Institut Pers Internasional mengatakan, sejak Maret 2000 hingga kini, sudah 98 jurnalis meregang nyawa di Filipina karena pekerjaannya. Jumlah tersebut termasuk tewasnya 37 wartawan dalam peristiwa pembunuhan 57 orang di selatan Filipina pada November 2009. Tragedi ini disebut oleh Komite Perlindungan Jurnalis sebagai sebuah pembunuhan tunggal di dunia untuk wartawan.
Filipina merupakan negara ke tiga di belakang Irak dan Somalia yang sulit mengungkap motif di balik pembunuhan terhadap jurnalis. CPJ mengatakan, 56 pembunuhan terhadap wartawan di Filipina tidak bisa diungkap.
REUTERS | CA