Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Korban Bakteri E. Coli Bertambah

image-gnews
Perkebunan Selada di Jerman. AP/Michael Probst
Perkebunan Selada di Jerman. AP/Michael Probst
Iklan

TEMPO Interaktif, Berlin - Korban bakteri E. Coli bertambah. Setidaknya dua orang dilaporkan meninggal sehingga jumlah korban di Eropa menjadi 27 orang, dengan 26 di antaranya dari Jerman.

Menurut Pemerintah Jerman, jumlah penderita yang terkena infeksi E. Coli sekarang ini berjumlah 2.808 orang. Sejumlah 722 orang di antaranya mengalami masalah usus.

Seperti yang dilaporkan CNN, Jumat 10 Juni 2011, Uni Eropa setuju untuk membayar kerugian petani akibat penyebaran E. Coli. Jumlah kompensasi yang diberikan sebesar Rp 2,5 triliun.

Jumlah itu lebih besar dari proposal yang dibuat pejabat pertanian Uni Eropa, yakni sebesar Rp 1,8 triliun. "Jumlah itu akan membuat kami mampu merespon permintaan kompensasi dari periode 26 Mei hingga akhir Juni," kata Dacion Ciolos, salah satu Komisi Pertanian Uni Eropa.

Sementara itu pemerintah Jerman di bagian timur, untuk pertama kalinya telah menemukan makanan yang terinfeksi bakteri E Coli. Meski demikian mereka tak yakin bahwa mentimun menjadi sumber infeksi, seperti yang telah diyakini sebelumnya.

Bakteri E. Coli yang telah mati itu ditemukan di mentimun yang telah dibuang ke sampah di Kota Magdeburg, bagian timur Jerman. Namun, mentimun itu telah berada di tempat sampah selama dua minggu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pemerintah Jerman meyakini bahwa yang menjadi sumber infeksi adalah kecambah yang berasal dari pertanian di utara Jerman. Tetapi, mereka juga belum menemukan buktinya. Tidak ada jejak E. Coli dalam paket kecambah di sebuah rumah di Hamburg, tempat seorang pria terinfeksi.

Pemerintah telah melakukan serangkaian tes dan tidak ditemukan tanda-tanda E. Coli di sana. Meski mereka belum menemukan bukti, Pemerintah Jerman bersikeras bukan berarti kecurigaan mereka itu salah.

CNN| AQIDA


Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Leptospirosis Penyakit Langganan Musim Hujan, Seberapa Berbahaya?

2 hari lalu

Ilustrasi banjir. Dok. TEMPO/M. Iqbal Ichsan
Leptospirosis Penyakit Langganan Musim Hujan, Seberapa Berbahaya?

Leptospirosis adalah penyakit yang kerap muncul setiap musim hujan, terutama di daerah yang rawan banjir dan genangan air. Seberapa berbahaya?


Alasan Pengobatan TBC pada Anak Harus Tuntas

2 hari lalu

Ilustrasi obat Tuberkulosis atau TBC. Shutterstock
Alasan Pengobatan TBC pada Anak Harus Tuntas

Anak penderita TBC harus menjalani pengobatan sampai tuntas agar bakteri penyebab infeksi bisa dibasmi sampai habis.


Bekukan Celana Jins untuk Usir Bakteri dan Bau tanpa Dicuci, Mitos atau Fakta?

31 hari lalu

Ilustrasi celana jeans. hollister.com
Bekukan Celana Jins untuk Usir Bakteri dan Bau tanpa Dicuci, Mitos atau Fakta?

Membekukan celana jins di dalam freezer diklaim bisa membuatnya segar dan bebas bau tak sedap tanpa perlu dicuci. Bagaimana faktanya?


Bikin Tubuh Kesulitan Menyerap Nutrisi dari Makanan, Kenali Penyakit Whipple

33 hari lalu

ilustrasi sakit perut (pixabay.com)
Bikin Tubuh Kesulitan Menyerap Nutrisi dari Makanan, Kenali Penyakit Whipple

Penyakit Whipple mengganggu pencernaan normal dengan mengganggu pemecahan makanan dan menghambat kemampuan tubuh untuk menyerap nutrisi.


Guru Besar FK UI Erlina Burhan Tawarkan SIG untuk Deteksi Kasus Aktif Tuberkulosis di Indonesia

37 hari lalu

Prof. Dr. dr. Erlina Burhan M. Sc.,Sp.p. Ui.ac.id
Guru Besar FK UI Erlina Burhan Tawarkan SIG untuk Deteksi Kasus Aktif Tuberkulosis di Indonesia

Erlina Burhan paparkan bahasan penanganan tuberkulosis di pidato pengukuhannya sebagai Guru Besar FK UI. Ia tawarkan SIG untuk deteksi TB.


Cara Efektif Mencegah dan Mengobati Radang Tenggorokan pada Anak

41 hari lalu

Banyak cara dilakukan orang untuk meringankan radang tenggorokan, seperti berkumur dengan larutan air garam, atau mengonsumsi permen pelega tenggorokan. Namun, langkah itu hanya melegakkan tenggorokan.
Cara Efektif Mencegah dan Mengobati Radang Tenggorokan pada Anak

Seperti COVID 19, radang tenggorokan bisa menular melalui droplet.


Jangan Biarkan SIkat Rambut Jadi Sarang Bakteri, Bersihkan dengan Cara Berikut

59 hari lalu

Sisa rambut rontok yang tertinggal di sisir.
Jangan Biarkan SIkat Rambut Jadi Sarang Bakteri, Bersihkan dengan Cara Berikut

Sikat rambut yang dipakai berkali-kali setiap hari bisa menjadi sarang bakteri, jamur, ketombe, dan minyak sehingga harus rutin dicuci.


5 Manfaat Mengonsumsi Cuka Sari Apel

59 hari lalu

Cuka apel. Freepik.com/Rawpixel.com
5 Manfaat Mengonsumsi Cuka Sari Apel

Mengonsumsi cuka sari apel dapat memberikan beberapa manfaat kesehatan. Apa saja?


Viral Ajakan Makan Daging Mentah di Medsos, Pakar Ingatkan Bahayanya

15 Januari 2024

Ilustrasi daging merah. Pixabay.com
Viral Ajakan Makan Daging Mentah di Medsos, Pakar Ingatkan Bahayanya

Banyak konsekuensi makan daging mentah karena mengandung bakteri berbahaya. Pakar pun menentang ajakan yang viral di TikTok.


Dermatolog Ungkap Baik Buruk Kebiasaan Memencet Jerawat

14 Januari 2024

Ilustrasi wanita memencet jerawat di dagu. Freepik.com/gpointstudio
Dermatolog Ungkap Baik Buruk Kebiasaan Memencet Jerawat

Memencet jerawat tak selalu membuat kondisinya semakin parah. Berikut hal-hal yang harus diperhatikan.