TEMPO Interaktif, Abu Dhabi - Negara-negara Barat dan Arab hari ini bertemu di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, dengan fokus atas apa yang disebut pejabat Amerika Serikat sebagai “akhir permainan” untuk pemimpin Libya, Muammar Qadhafi. Hal itu seiring NATO meningkatkan serangan udara atas Tripoli.
Di Perserikatan Bangsa-Bangsa, para jaksa Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) mengatakan para penyelidiknya telah menemukan bukti terkait ke Qadhafi menyangkut satu kebijakan pemerkosaan terhadap para penentangnya.
Saat yang sama, sebuah kelompok bipartisan Kongres Amerika Serikat mengusulkan bahwa Presiden Barack Obama menggunakan aset-aset Pemerintah Libya yang dibekukan untuk keperluan bantuan kemanusiaan untuk rakyat Libya yang terjebak dalam perang saudara.
Serangan udara NATO dimulai lagi atas Tripoli, Rabu malam waktu setempat (siang tadi WIB), setelah sehari sebelumnya dilakukan gempuran terhebat sejak Maret lalu. Ribuan tentara Qadhafi merangsek ke Misrata kemarin, melakukan pengeboman dari tiga sisi, dan menewaskan sedikitnya 12 pemberontak.
Para menteri dari kelompok kontak Libya, termasuk Amerika Serikat, Prancis, dan Inggris, termasuk sekutu Arab, Qatar, Kuwait, dan Yordania setuju pada bulan lalu untuk mengumpulkan dana talangan membantu para pemberontak dalam perang saudara itu.
Hari ini mereka diperkirakan memastikan komitmen di Ibu Kota UEA dan menekan pemberontak memberikan suatu rencana detail bagaimana mereka akan menjalankan negeri itu jika Qadhafi jatuh sebagai pemimpin negeri kaya minyak di Afrika Utara tersebut.
“Komunitas internasional mulai berunding soal apa yang bisa dilakukan untuk mengakhiri (krisis) ini,” ujar seorang pejabat senior Amerika Serikat kepada wartawan yang mengiringi pesawat Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Hillary Clinton saat mendarat di Abu Dhabi, Rabu, 8 Juni 2011 tengah malam.
REUTERS | DWI A