TEMPO Interaktif, Washington - Sebuah buku dengan topik sangat kontroversial ditulis oleh seorang sejarawan Amerika. Buku ini mengisahkan persekongkolan Palang Merah Internasional dan Vatikan dalam membantu pelarian para Nazi Jerman. Buku ini tentu bakal membuat banyak orang bertanya seberapa jauh peran Takhta Suci Vatikan membantu rezim Nazi Jerman yang dipimpin Adolf Hitler dalam melenyapkan kaum Yahudi di seantero Eropa.
Dalam buku berjudul Nazis On The Run: How Hitler's Henchmen Fled Europe ini, terungkap cara-cara yang digunakan Vatikan dan Komite Palang Merah Internasional dalam membantu tentara Nazi selamat dari kejaran hukum. Buku karya Gerald Steinacher dari Universitas Harvard, Amerika Serikat, itu menyebutkan dua lembaga ini juga membantu membuat identitas palsu bagi buronan Nazi untuk memulai hidup baru di tempat pengasingan.
Sejarawan itu menyatakan Vatikan dan Palang Merah Internasional membantu pelarian sekitar 8.000 tentara Nazi kabur ke Inggris dan Kanada dengan dokumen perjalanan palsu yang dikeluarkan Palang Merah. Namun, kebanyakan penjahat Perang Dunia Kedua itu lebih memilih Spanyol dan negara-negara Amerika Latin.
Seperti Adolf Otto Eichmann yang bersembunyi di Argentina dengan paspor palsu keluaran Palang Merah. Ia bekerja di Mercedes Benz sebelum ditangkap agen Mossad (dinas rahasia luar negeri Israel) pada 1960. Dua tahun kemudian, ia dihukum gantung di Israel.
Menurut Steinacher, Vatikan memberi rekomendasi kepada Palang Merah soal siapa saja tentara Nazi yang berhak diselamatkan. Vatikan yang kini dipimpin Paus Benediktus XVI selalu menolak berkomentar soal kegiatan mereka selama Perang Dunia Kedua. Vatikan juga selalu merahasiakan arsip mereka dari publik.
Pemimpin Vatikan saat Nazi berkuasa, Paus Pius XII, juga pernah dituduh memihak Nazi karena menolak mengecam secara terbuka tindakan diskriminatif pemerintahan Hitler terhadap kaum Yahudi.
Steinacher menulis buku ini berdasarkan dokumen-dokumen milik Palang Merah yang belum dipublikasikan.
TELEGRAPH | FAISAL ASSEGAF