Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Usamah Bin Ladin Penggemar Arsenal  

image-gnews
Osama bin Laden. AP
Osama bin Laden. AP
Iklan

TEMPO Interaktif, Pakistan -Meski dunia mengenal pemimpin jaringan Al-Qaidah, mendiang Usamah Bin Ladin, sebagai tokoh teroris, ia juga memiliki hobi yang sama dengan sebagian besar kaum lelaki di jagat ini. Pria yang tewas pada usia 54 tahun ini menyukai sepak bola.

Hobi bermain bola ini sudah ia lakoni sejak belia. Bin ladin juga dilaporkan sebagai penggemar fanatik tim Arsenal. Saat ini, terdapat sekitar 27 juta pengagum Arsenal di seluruh dunia. “Di musim panas, saban habis salat subuh di masjid, kami selalu bermain bola bersama,” kata Dr. Khalid Batarfi, teman masa kecil dan tetangga Bin Ladin di Kota Jeddah, Arab Saudi.

Selama bersembunyi dari kejaran militer Amerika Serikat, ia juga sering mengisi waktu luang dengan bermain sepak bola bersama anak buahnya. Posisinya adalah penyerang tengah, seperti yang dilakoni mantan striker Arsenal, Thierry Henry. Karena itu, boleh jadi selain mengikuti perkembangan politik dunia lewat televisi, selama lima tahun bersembunyi di Kota Abbottabad, Pakistan, ia juga menonton pertandingan Arsenal di Liga Primer Inggris.

Atau bahkan, ia turut pula menyaksikan laga final Liga Champions antara klub kesayangannya, Arsenal, menghadapi Barcelona di Ibu Kota Paris, Prancis, pada 17 Mei 2006. Saat itu, menurut pengakuan istri termudanya, Amal-al-Sadah, Bin Ladin tinggal di sebuah kota kecil bernama Haripur, Pakistan. Ia menetap di sana sejak 2003.

Pengganti sementara Bin ladin, Saif al-Adil, juga hobi bermain sepak bola. Menurut Muhammad Abdul Rahman, ia pernah bermain bola bersama Saif di Pakistan pada 2002. “Ia (Saif) seorang pemain yang sangat bagus, tajam, dan cepat,” kata mantan mujahidin perang Afganistan di era Uni Soviet ini. Ia juga anak dari Syekh Umar Abdul Rahman, terpidana seumur hidup kasus pengeboman World Trade Center pada 1993.

Kini pengagum Arsenal itu sudah tiada. Ia terbunuh oleh dua peluru pasukan khusus Angkatan laut Amerika Serikat, SEALs, pada 1 Mei lalu di Abbottabad.

AL ARABIYA/HERALD SUN/FAISAL ASSEGAF

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Arab Saudi Masuk Daftar Hitam Pembunuh Anak Yaman

13 November 2017

Seorang perawat menggendong anak kurang gizi di rumah sakit di Sanaa, Yaman, 28 Juli 2015. Perang di Yaman telah menewaskan lebih dari 3.500 orang. UNICEF mengatakan korban tewas termasuk 365 anak-anak. REUTERS/Khaled Abdullah
Arab Saudi Masuk Daftar Hitam Pembunuh Anak Yaman

Arab Saudi masuk daftar hitam PBB untuk kasus pembunuhan anak-anak di Yaman yang jumlahnya mencapai 683 anak.


Arab Saudi Tidak Beri Kompensasi untuk Korban Crane Jatuh

25 Oktober 2017

Detik-detik Crane Jatuh di Mekah
Arab Saudi Tidak Beri Kompensasi untuk Korban Crane Jatuh

Pengadilan Arab Saudi membebaskan Grup Saudi Bin Laden dari kewajiban membayar kompensasi kepada korban crane jatuh di Mekah tahun 2015.


Arab Saudi Akan Kembalikan Islam Menjadi Moderat

25 Oktober 2017

Arab Saudi Kian Terbuka
Arab Saudi Akan Kembalikan Islam Menjadi Moderat

Putra mahkota mengatakan Arab Saudi akan mengembalikan agama Islam menjadi moderat dan berpandangan terbuka terhadap semua agama.


Bertemu Putin, Raja Salman Beli Rudal S-400 Seharga Rp 40 Triliun

6 Oktober 2017

Presiden Rusia Vladimir Putin berbincang dengan Raja Arab Saudi Salman di Kremlin di Moskow, Rusia, 5 Oktober 2017. Empat hari di Rusia, Raja Salman akan membicarakan tentang minyak dan konflik Suriah. REUTERS
Bertemu Putin, Raja Salman Beli Rudal S-400 Seharga Rp 40 Triliun

Raja Salman dan Putin bersepakat Saudi membeli senjata sistem pertahanan udara S-400 senilai US$ 3 miliar atau sekitar Rp 40,4 triliun.


Raja Salman Melawat ke Rusia untuk Pertama Kali, Ini Agendanya

4 Oktober 2017

Seorang pendukung gerakan Houthi dan mantan Presiden Ali Abdullah Saleh mengacungkan dua jarinya saat memperingati dua tahun intervensi militer koalisi Saudi di Sanaa, Yaman, 26 Maret 2017. Koalisi Saudi melakukan penyerangan sejak. REUTERS/Khaled Abdulla
Raja Salman Melawat ke Rusia untuk Pertama Kali, Ini Agendanya

Raja Salman akan berkunjung ke Rusia untuk pertama kalinya Kamis depan.


Goyang Macarena di Jalan, Remaja 14 Tahun Ditangkap Polisi Saudi

23 Agustus 2017

Kepolisian Arab Saudi menahan seorang bocah yang berjoged di jalanan. theguardian.com
Goyang Macarena di Jalan, Remaja 14 Tahun Ditangkap Polisi Saudi

Remaja berusia 14 tahun ditangkap polisi Arab Saudi akibat goyang Macarena di jalan


Terungkap, Putra Mahkota Ingin Saudi Hengkang dari Perang Yaman

15 Agustus 2017

Mohammad bin Salman bin Abdulaziz Al Saud. independent.co.uk
Terungkap, Putra Mahkota Ingin Saudi Hengkang dari Perang Yaman

Sebuah bocoran email mengungkap bahwa Putra Mahkota Kerajaan Arab Saudi Mohammad bin Salman menginginkan negaranya keluar dari perang Yaman.


Dabbing Ala Rapper, Artis Populer Arab Saudi Ditahan

15 Agustus 2017

Penyanyi Arab Saudi, Abdallah Al Shaharani ditangkap karena melakukan gerakan dabbing di atas panggung. Youtube.com
Dabbing Ala Rapper, Artis Populer Arab Saudi Ditahan

Abdallah Al Shaharani, penyanyi Arab Saudi ini melakukan gerakan dabbing dalam sebuah festival musik


Saudi Minta Irak Bantu Pulihkan Hubungan dengan Iran

14 Agustus 2017

Sejumlah petugas pemadam kebakaran dikerahkan untuk memadamkan api yang melahap kantor Kedubes Arab Saudi di Teheran, Iran, 2 Januari 2016. REUTERS
Saudi Minta Irak Bantu Pulihkan Hubungan dengan Iran

Arab Saudi minta bantuan Irak memperbaiki hubunganya dengan Iran.


Arab Saudi Bakal Jadikan Laut Merah Sebagai Lokasi Wisata

2 Agustus 2017

Wisatawan menikmati air di sebuah pantai di resor Laut Merah, Sharm el-Sheikh, Kairo, 27 Maret 2015. REUTERS/Amr Abdallah Dalsh
Arab Saudi Bakal Jadikan Laut Merah Sebagai Lokasi Wisata

Proyek ini dalam rangka mengurangi ketergantungan Arab Saudi akan pendapatan dari penjualan minyak.