Petugas keamanan di Pakistan, para diplomat, sejumlah komandan perang Amerika Serikat, dan pejabat pemerintahan Pakistan mengabarkan bahwa Omar, pria yang paling diburu di dunia, telah tewas saat mengadakan perjalanan dari Quetta menuju Waziristan Utara di Pakistan.
"Beliau sekarang berada di Afganistan," kata juru bicara Taliban, Zabihullah Mujahid, kepada Reuters melalui telepon dari lokasi yang dirahasiakan. "Kami menolak keras anggapan bahwa Mullah Mohammad Omar meninggal."
"Ini propaganda para musuh yang ingin menurunkan semangat para pejuang," ujar Mujahid.
Bantahan Taliban disampaikan terkait dengan sebuah laporan dari agen intelijen Afganistan yang dilansir oleh Dinas Intelijen Pakistan (ISI) menyebutkan pemimpin para mujahidin itu tewas, Jumat, 20 Mei 2011, setelah hilang selama 11 hari.
"Berdasarkan informasi dari bekas Kepala ISI Jenderal Hamid Gul, Mullah Mohammad Omar bergerak dari kota Quetta ke Waziristan, Pakistan," kata sumber.
Pergerakan Mullah Omar dari Quetta ke Waziristan Utara, jelas sumber, dikuntit oleh ISI selanjutnya dia dibunuh secara rahasia oleh ISI. Namun demikian, sumber lain mengatakan, Omar hilang selama 11 hari menyusul sebuahpertemuan dengan Gul.
"Dia tak menampakkan diri selama 11 hari semenjak bertemu dengan orang-orang dekatnya. Taliban khawatir atas kepemimpinan Mullah Omar yang muncul tiba-tiba," kata sumber.
CA