Assange yang lahir di Australia dan merupakan bekas peretas komputer diganjar penghargaan karena keteguhan hatinya mencari transparansi yang lebih besar dan akuntabilitas dari pemerintahan di seluruh dunia. Aksi Assange yang membocorkan sejumlah dokumen rahasia negara juga dinilai menantang "kerahasiaan pemerintah yang dipraktekkan berabad-abad lamanya."
"Dengan memperjuangkan hak orang untuk tahu, WikiLeaks dan Julian Assange telah menciptakan aturan baru yang potensial dalam jurnalisme dan dalam kebebasan untuk menyampaikan informasi," kata Direktur Yayasan, Stuart Rees.
Yayasan mengeluarkan hadiah ini setiap tahun. Kendati demikian, dalam 14 tahun sejarahnya hanya tiga orang yang pernah mendapatkan medali emas untuk jasanya memperjuangkan hak asasi manusia. Ketiganya adalah Dalai Lama, Nelson Mandela dan pemimpin Buddha Jepang, Daisaku Ikeda. Assange merupakan yang keempat.
YAHOONEWS | SUNARIAH