TEMPO Interaktif, Tokyo - Telepon seluler yang ditemukan pada jenazah korban gempa dan tsunami 11 Maret 2011 ternyata membantu mengidentifikasi identitas 279 korban musibah tersebut.
Menurut keterangan Kepolisian Prefektur Miyagi, mereka mengidentifikasi jenazah dengan menggunakan nomor seri di telepon itu untuk mengontak provider dan mendapatkan informasi pribadi lewat kontrak pengguna telepon seluler. Setelah itu, konfirmasi terakhir dilakukan oleh keluarga korban.
"Untuk memudahkan keluarga yang kehilangan, kami menggunakan segala cara untuk mengidentifikasi korban musibah itu," ujar salah satu petinggi polisi di Prefektur Miyagi.
Hal itu dilakukan setelah polisi menemukan satu jasad pria di Kesennuma. Polisi kesulitan mengidentifikasi korban lewat ciri-ciri fisik. Polisi lantas menghubungi provider telepon seluler untuk melacak nomor seri telepon genggam yang ditemukan di pakaian korban.
Setelah mendapatkan data pribadi dari provider telepon, polisi langsung mengontak keluarga korban untuk mengkonfirmasi identitas korban.
Pada hari-hari pertama usai tragedi 11 Maret, polisi mengidentifikasi korban hanya dengan memberi info ciri-ciri korban serta pakaian korban kepada keluarga. Karena jasad korban saat ini sudah semakin rusak, polisi semakin sulit mengidentifikasi dengan ciri-ciri fisik. Karena itu, nomor seri telepon genggam sangat penting untuk proses identifikasi.
YOMIRUI SHIMBUN| STRAITSTIMES| KODRAT