Menurut kelompok antipendudukan Israel, Rabu, Kementerian Perumahan Israel merencanakan sebuah proyek pembangunan perumahan di kawasan pendudukan.
Gerakan Israeli Peace Now mengatakan Menteri Perumahan Ariel Atias telah berbicara dengan wali kota Giv'at Ze'ev, Amos Tartman, bahwa kementeriannya merencanakan pembangunan 600 unit rumah baru yang terletak di antara Giv'at Ze'ev dan Yerusalem.
Atias mengatakan dalam suratnya bahwa rencana tersebut mendapatkan bantuan dari kementeriannya. Menurut Peace Now, rencana tersebut tinggal menunggu persetujuan dari Menteri Pertahanan Israel, Ehud Barak.
Pembangunan permukiman baru, jelas Peace Now, dimaksudkan untuk menghubungkan Giv'at Ze'ev dengan Yerusalem Timur, sebuah kawasan yang akan menjadi ibu kota Palestina di masa depan sebagai negara merdeka.
Giv'at Ze'ev terletak di sebelah utara Yerusalam, merupakan salah satu daerah pendudukan terbesar di wilayah Palestina dengan jumlah penduduk sepuluh ribu warga Yahudi. Israel menganeksasi Yerusalem Timur pada perang Juni 1967. Sejak daerah itu diduduki Israel, negeri Zionis itu menempatkan 200 ribu warganya di sana.
Menanggapi sikap keras kepala Israel, Sa'eb Erekat, anggota Komite Eksekutif Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) mengatakan, "Pembangunan permukiman warga Yahudi di Yerusalem Timur telah merusak seluruh upaya proses perdamaian."
ARAB NEWS | CA