"Saya baru datang dari lokasi dan kami memperkirakan jumlah keluarga yang kehilangan rumah 2000 atau 8000 sampai 10.000 orang," kata Walikota Jejomar Binay Jr kepada reporter. Kendati demikian, belum ada laporan soal korban jiwa. Menurut Binay, tanah itu sebenarnya milik pribadi. Tapi penghuni ilegal selama beberapa tahun, mendiaminya dan membangun pondok di tempat tersebut. Pemerintah kota sebelumnya telah memperingatkan ancaman kebakaran tapi tak digubris.
"Tempat ini sudah terbakar empat kali dulu, jadi sangat jelas tempat ini sangat berbahaya untuk dihuni," ungkap Binay. Untuk sementara pemerintah akan menampung korban ke dua stadium olahraga pribadi, sampai tempat tinggal permanen tersedia.
Kebakaran mematikan merupakan hal yang umum terjadi di Filipina. Salah satu penyebabnya adalah banyaknya pemukiman kumuh. Menurut data 2010 yang dikeluarkan Institut Filipina untuk Studi Pembangunan, di Manila sendiri terdapat 37 persen dari 12 juta penduduknya yang tinggal di perkampungan kumuh.
ASIAONE | SUNARIAH