Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kuasa Hukum Basri Menilai Polisi Australia Bertindak Rasial

image-gnews
Iklan
TEMPO Interaktif, Sydney:Stephen Hopper, kuasa hukum Fadli Basri Jaya, warga negara Indonesia yang kediamannya digeledah polisi Australia, Minggu (27/10) malam lalu, menilai kasus itu bernuansa rasial. Ada dugaan kuat dia diperlakukan seperti itu hanya karena dia kebetulan berkebangsaan Indonesia, muslim, dan pernah memiliki kontak dengan Abu Bakar Baasyir, kata Hopper pada Tempo News Room melalui sambungan telepon internasional, Kamis (31/10) malam. Menurut Hopper, kliennya sama sekali tidak terlibat dengan kelompok internasional apapun. Kediaman Basri digeledah satu regu gabungan polisi federal Australia dan petugas Australian Security Intelligence Organization (ASIO), karena diduga memiliki kaitan dengan Jemaah Islamiyah dan Abu Bakar Ba'asyir. Jemaah Islamiyah sendiri sudah dinyatakan PBB sebagai organisasi teroris internasional. Sedangkan Ba'asyir ditahan polisi Indonesia dengan dugaan terkait dengan rencana pembunuhan Presiden Megawati dan sejumlah peledakan di Indonesia. Masih menurut Hopper, tindakan penggeledahan kediaman Basri adalah sebuah tindakan yang tidak berdasar hukum. Hopper juga mengaku sudah menerima laporan dari sedikitnya 10 orang warga negara asing maupun warga Australia yang mendapat perlakuan serupa dari aparat intelejen Australia. ASIO telah melakukan sebuah tindakan ilegal yang tidak dibenarkan hukum terhadap orang-orang ini, kata Hopper. Tindakan penggeledahan yang sewenang-wenang tanpa bukti awal memadai, menurut Hopper, dulu tidak pernah dilakukan pemerintah Australia. Namun kini kian sering dilakukan aparat keamanan setempat. Ini sangat mengecewakan, karena seharusnya polisi Australia lebih berhati-hati melakukan penyelidikan dan melihat bukti-bukti yang ada secara seksama, sebelum mengambil tindakan, kata Hopper. Semua penggeledahan dan pemeriksaan yang kini gencar dilakukan intel dan polisi Australia dengan dalih mencegah terorisme internasional, kata Hopper, dilakukan hanya berdasarkan kepanikan prematur dan tanpa bukti awal yang cukup. Mereka merasa sudah melakukan penanganan keamanan, namun sebenarnya mereka tidak melakukannya dengan benar, kata Hopper. Hopper sendiri mengaku sedang menyiapkan berkas gugatan di pengadilan untuk memprotes penggeledahan atas Basri. Gugatan itu untuk menguji mekanisme dikeluarkannya surat perintah penggeledahan untuk pria berkewarganegaraan Indonesia yang sudah tinggal di Australia sejak 1994 lalu itu. Seharusnya, kata Hopper, sebelum Jaksa Agung bisa mengeluarkan surat perintah penggeledahan, polisi sudah mengajukan bukti awal yang cukup lengkap. Hopper juga mengaku sudah berhubungan dengan pemimpin komunitas muslim Indonesia di Australia untuk secepatnya merencanakan sebuah aksi protes kolektif. (Wahyu Dhyatmika-Tempo News Room)
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Demi Konten, Turis di Cina Mempertaruhkan Nyawanya Bergelantungan di Tebing

1 detik lalu

Paiya Mountain, Cina (dpxq.gov.cn)
Demi Konten, Turis di Cina Mempertaruhkan Nyawanya Bergelantungan di Tebing

Warganet menyayangkan sikap turis di Cina tersebut karena tidak hanya membahayakan diri sendiri tetapi juga pihak lain.


Jadwal Timnas Indonesia Terdekat, Lawan Irak dan Filipina di Kualifikasi Piala Dunia 2026 pada Juni

2 menit lalu

Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026. PSSI
Jadwal Timnas Indonesia Terdekat, Lawan Irak dan Filipina di Kualifikasi Piala Dunia 2026 pada Juni

Jadwal timnas Indonesia vs Irak di kualifikasi Piala Dunia 2026 pada 6 Juni 2024, berikutnya lawan Filipina lima hari setelahnya.


Bawaslu Tak Singgung Nepotisme dalam Sidang MK, Tim Amin: Kalau Tidak Bantah, Artinya Sudah Terjadi

14 menit lalu

Ketua Tim Hukum Nasional AMIN Ari Yusuf Amir (tengah) bersama anggotanya saat jeda sidang kedua sengketa Pilpres di Gedung MK, Jakarta Pusat pada Kamis, 28 Maret 2024. TEMPO/Amelia Rahima Sari
Bawaslu Tak Singgung Nepotisme dalam Sidang MK, Tim Amin: Kalau Tidak Bantah, Artinya Sudah Terjadi

Tim Hukum Nasional Paslon 01 menyoroti bahwa secara tak langsung Bawaslu mengakui adanya nepotisme.


Kemenaker Sebut THR Ojol Belum Wajib Tahun Ini, Baru Dibahas Setelah Lebaran

17 menit lalu

Pengemudi ojek daring tengah menunggu penumpang di dekat Stasiun Sudirman, Jakarta, Selasa 19 Maret 2024 Kementerian Ketenagakerjaan telah menyatakan bahwa pengemudi ojek daring dan kurir logistik berhak mendapatkan tunjangan hari raya atau THR keagamaan. TEMPO/Tony Hartawan
Kemenaker Sebut THR Ojol Belum Wajib Tahun Ini, Baru Dibahas Setelah Lebaran

Aturan baru perihal perlindungan, jaminan sosial, termasuk THR kepada pengemudi ojek online (ojol) dan kurir baru akan dibahas setelah lebaran.


Indeks Keselamatan Jurnalis 2023: Ormas dan Polisi Paling Berpotensi Lakukan Kekerasan

22 menit lalu

Wartawan dari Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Jakarta menggelar aksi solidaritas untuk jurnalis Tempo Nurhadi, di kawasan Patung Kuda Arjuna Wijaya, Jakarta, Selasa, 11 Januari 2022. Jurnalis Tempo Nurhadi menjadi korban kekerasan ketika melaksanakan peliputan investigasi di Surabaya, Jawa Timur. TEMPO/Muhammad Hidayat
Indeks Keselamatan Jurnalis 2023: Ormas dan Polisi Paling Berpotensi Lakukan Kekerasan

Ormas dan kepolisian dianggap paling berpotensi melakukan kekerasan terhadap jurnalis.


Gunakan THR secara Bijak, Terapkan 8 Langkah Ini

39 menit lalu

Ilustrasi Uang THR. Shutterstock
Gunakan THR secara Bijak, Terapkan 8 Langkah Ini

THR atau Tunjangan Hari Raya kerap habis begitu saja setelah Lebaran. Begini cara bijak menggunakan THR?


Bukber Menteri Jokowi, Airlangga Ungkap Topik Pembicaraan Saat Duduk Semeja dengan Presiden dan Prabowo

42 menit lalu

Presiden Jokowi satu meja dengan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto saat mendengarkan kultum Wapres Ma'ruf Amin sebelum buka puasa bersama di Istana Negara, Kamis, 28 Maret 2024. TEMPO/Daniel A. Fajri
Bukber Menteri Jokowi, Airlangga Ungkap Topik Pembicaraan Saat Duduk Semeja dengan Presiden dan Prabowo

Apa yang Jokowi, Airlangga, dan Prabowo bahas?


Menjelang Mudik Lebaran 2024, Simak 5 Hal Ini

50 menit lalu

Ilustrasi arus mudik dan balik Lebaran. TEMPO/Hilman Fathurrahman
Menjelang Mudik Lebaran 2024, Simak 5 Hal Ini

Kementerian Perhubungan memprediksi puncak arus mudik Lebaran pada H-2 atau 8 April 2024


Kalimantan Timur Jadi Penerima Pertama Dana Karbon FCPF di Asia Pasifik

54 menit lalu

Monyet liar di hutan Kecamatan Samboja, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Rabu, 28 Agustus 2019. Di kawasan yang akan menjadi lokasi ibu kota negara baru Indonesia itu masih banyak ditemui monyet-monyet liar. ANTARA
Kalimantan Timur Jadi Penerima Pertama Dana Karbon FCPF di Asia Pasifik

Kalimantan Timur menjadi penerima dana karbon pertama Forest Carbon Partnership Facility di Asia Pasifik.


Dokter Masih Mogok, Rumah Sakit Besar di Korea Selatan Tutup Bangsal

54 menit lalu

Para dokter mengambil bagian dalam protes terhadap rencana penerimaan lebih banyak siswa ke sekolah kedokteran, di depan Kantor Kepresidenan di Seoul, Korea Selatan, 22 Februari 2024. REUTERS/Kim Soo-Hyeon
Dokter Masih Mogok, Rumah Sakit Besar di Korea Selatan Tutup Bangsal

Korea Selatan menutup bangsal rumah sakit besar karena tak ada dokter.