“Tak ada alternatif selain dialog,” ujar Hariri kepada wartawan setelah bertemu dengan Presiden Michel Suleiman. Dia menyebut manuver Hizbullah “demokratis” tapi ditambahkannya, “Pilihan antara kekuasaan dan martabat rakyat dan negeri ini, saya memilih martabat Libanon dan rakyat Libanon.”
Seorang pejabat menyebutkan, Hariri tiba di Beirut dari Turki, dimana dia mendesak sebuah pertemuan negara-negara Timur Tengah dan Barat untuk membantu menyelesaikan krisis politik Libanon. Negeri kecil tapi penting secara kawasan itu bakal menghadapi negoisasi yang rumit dan alot sebelum sebuah pemerintahan baru dapat dibentuk.
The Washington Post | BBC | dwi a