Menurut laporan media setempat, banjir dan tanah longsor itu menghancurkan kota-kota di kawasan pegunungan dekat Rio de Jeneiro, menyebabkan sediktinya 257 orang meninggal dunia.
Kota Teresopolis, sekitar 100 kilometer utara Rio, adalah daerah paling parah dihantam air bah. Di kota ini, kata petugas keamanan, Rabu (12/1), sedikitnya 122 orang tewas usai hujan deras yang turun selama 24 jam. Disusul dua kota lain mengalami hal serupa.
Wali kota Jorge Mario kepada televisi Globo mengatakan, jumlah korban diperkirakan akan terus bertambah, sebab hingga kini sekitar 50 orang di Teresopolis tak jelas nasibnya.
"Tim penyelamat sedang berupaya keras mencari korban hilang," ujarnya seraya menambahkan, lebih dari seribu orang kehilangan tempat tinggal.
"Ini malapetaka terbesar dalam sejarah kota ini."
Menurut sejumlah korban selamat, air terus meninggi hingga pinggang orang dewasa. Mereka berusaha menyelamatkan diri dan mengangkuti barang-barang yang dapat dibawa, serta mencari tempat yang lebih tinggi. Sebagian dari mereka mengaku terpisah dari keluarganya.
"Banyak yang terpisah dari keluarga dan tak bisa ditemukan," kata Angelas Marina de Carvalho Silva, yang mengaku kehilangan 15 anggota keluarganya akibat banjir kepada kantor berita The Associated Press.
"Tak banyak yang bisa kami lakukan. Mirip neraka."
Hujan turun begitu deras menyebabkan sediktinya satu tanggul sungai jebol sehingga melibas sejumlah mobil daan menghancurkan lusinan rumah di Teresopolis.
"Saya melihat enam mayat di jalan," kata Antonio Venancio, 53 tahun, warga Teresopolis kepada Reuters melalui telepon.
Sergio Cabral, gubernur negara bagian Rio, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa dirinya telah meminta bantuan angkatan laut untuk mengerahkan kendaraan, tim, dan perlengkapan ke kawasan bencana.
Wartawan Al Jazeera Gabriel Elizondo melaporkan dari Teresopolis tengah, "Banyak orang melaporkan kehilangan dan kematian anggota keluarganya ke kantor polisi setempat."
"Masyarakat masih shock. Mereka berjalan ke sana kemari seperti otang linglung sambil menunggu kabar berita."
Di kota Nova Friburgo, kata petugas pemadam kebarakan, diperkirakan lebih dari 100 orang tewas, empat petugas pemadam kebakaran hilang karena terkubur tanah longsor setelah mereka berusaha menyelamatkan korban yang terkubur longsoran.
AL JAZEERA | CHOIRUL